Pebanyak Oksigen di Pemukiman Padat Kota Surabaya dengan Mewujudkan Kelanjutan Pembangunan Taman

Pebanyak Oksigen di Pemukiman Padat Kota Surabaya dengan Mewujudkan Kelanjutan Pembangunan Taman

Pendidikan -  Di negara Indonesia, khususnya pada daerah perkotaan, tidak banyak kita temukan taman kota didalamnya. Mengapa demikian? Karena di daerah perkotaan cenderung lebih banyak gedung-gedung bertingkat yang memenuhi perkotaan tersebut.

Sehingga mengakibatkan oksigen yang terdapat di perkotaan tidak sebaik oksigen yang ada di daerah yang mempunyai banyak dedaunan hijau contohnya seperti pepohonan, bunga, dan lain sebagainya.

Kota Surabaya merupakan kota terbesar yang terletak di Jawa Timur. Karena Surabaya merupakan kota terbesar, sudah pasti kota itu akan mengupayakan dan mengusahakan proses pembangunan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Dimana proses pembangunan yang dilaksanakan tidak semata-mata hanya mengejar laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi juga harus diimbangi dengan pertumbuhan pada bidang yang lainnya.

Pertumbuhan dibidang lain tersebut diperlukan supaya dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara lebih optimal, yaitu melalui rencana pembangunan berkelanjutan.

Menurut walikota Surabaya H. Imam Utomo. S yang dimaksud pembangunan berkelanjutan bagi kota Surabaya adalah pembangunan yang lebih mempertimbangkan keseimbangan aspek sosial, ekonomi, lingkungan, serta kebutuhan sumber daya baik itu untuk generasi saat ini maupun generasi berikutnya yang akan memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan baik secara lokal, nasional, maupun secara global melalui berbagai upaya yang akan dilakukan oleh masyarakat ataupun pemerintah. 

Taman kota merupakan ruang di dalam lingkup perkotaan yang strukturnya bersifat alami dengan hanya sedikit bagian yang terbangun. Ruang tersebut biasanya berisi pepohonan dan lahan kosong yang cukup luas yang memiliki banyak fungsi.

Ruang ini merupakan salah satu bagian dari area public dan dapat diakses oleh semua orang. Taman kota biasanya diisi oleh berbagai tumbuhan yang ditata dengan rapi, terkadang dengan bentuk yang beragam dan dapat menarik perhatian, contohnya berbentuk hewan, bunga, atau barang.

Dengan tambahan bangunan non alami yang biasanya berbentuk gazebo, jalan setapak untuk pengunjung, ataupun tempat duduk yang bisa digunakan untuk pengunjung beristirahat.**

Ditulis ; Nadilla Eka Saputri, Sumatera Barat.