Aksi Tolak Revitalisasi Lapangan Merdeka Di Terima Fraksi Demokrat DPRD Medan: Dari Awal Kami Tolak

Aksi Tolak Revitalisasi Lapangan Merdeka Di Terima Fraksi Demokrat DPRD Medan: Dari Awal Kami Tolak

Photo : Manda Peserta Aksi Tolak Revitalisasi Lapngan Merdeka saat orasi di depan kantor DPRD Kota Medan

Medan - Garuda Merah Putih Community Sumut melakukan Aksi Unjuk Rasa menolak revitalisasi Lapangan Merdeka. Selasa (14/6/2022)

Aksi Penolakan tersebut di awali dengan orasi di depan Merdeka Walk Ikon Kuliner Kota Medan Lapangan Merdeka, kemudian peserta Aksi longmarch berjalan kaki menuju kantor Walikota dan DPRD Medan.

Presidium Dedy Harvy Syahari Ketua Garuda Merah Putih Community Sumut (GMP) mengatakan Revitalisasi 
Revitalisasi Lapangan Merdeka yang akan di lakukan oleh Pemko Medan dengan nilai revitalisasi 400 milyar yang berasal dari Pemprovsu dan Apbd Kota Medan di anggap sebuah pekerjaan yang tidak lagi memiliki sense of crisis. 

"Bukan tidak mendukung pembangunan atau revitalisasi, namun sepenting apakah hal ( revitalisasi)  itu di lakukan?  Padahal masih banyak persoalan yang memang perlu menjadi acuan untuk lebih di utamakan, kalau hanya untuk revitalisasi lapangan merdeka itu bisa di tunda, karena masih banyak persoalan yang ada sampai hari ini belum di lakukan walikota medan,  kata Dedi Harvi Syahari dalam orasinya di depan Kantor Walikota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis No 1 Medan

Lanjut Dedy mengatakan bahwa dirinya mempertanyakan uang rakyat yang seharusnya di alokasikan untuk kesejahteraan masyarakat kota medan, kenapa tidak di alokasikan ke subjek yang lain?  

"Penanganan banjir, drainase, pembangunan medan utara yang sampai hari ini seperti di anak tirikan oleh pemko medan. Mereka (masyarakat medan utara)  itu langganan banjir, kenapa tidak di alokasikan dana itu ke sana?  Atau revitalisasi pasar tradisional yang ada di kota medan yang hari ini babak belur akibat tidak adanya perhatian walikota medan untuk membangunnya" tetiak Dedi

Dalam orasinya Dedi mengingatkan Walikota Medan tentang kondisi pasar pasar  tradisional yang ada di medan udah tidak layak di sebut pasar, sementara penguatan ekonomi masyarakat itu ada di pasar pasar tradisional yang hari ini kalah bersaing dengan pasar moderen yang ada dan juga penanganan pedagang kaki 5 yang sampai hari ini belum mampu di jalankan dengan penuh tanggung jawab, sehingga masyarakat medan acap mengeluh akibat berjamurnya pedagang kaki 5 sampai memakan badan jalan. 

"Selayaknya konsep konsep pembangunan yang memakan anggaran yang besar itu di gunakan untuk kesejahteraan masyarakat kota medan, bukan untuk gagah gagahan agar menjadi perhatian semata." katanya

Masih dalam orasinya Dedi menyebutkan Lapangan merdeka itu hanya perlu perawatan yang tidak memakai anggaran yang cukup besar, sehingga masyarakat yang mencari nafkah di sana tidak terganggu mata pencahariannya yang sampai saat ini tingkat pengangguran di kota medan sangat tinggi dan menjadi problem sosial yang butuh penanganan yang baik. 

"Keukuhnya walikota medan untuk merevitalisasi lapangan merdeka sangat kami tentang karena peruntukkannya belumlah penting, karena yang terpenting adalah perbaikan tingkat kesejahteraan  masyarakat kota medan yang belum dapat di selesaikan dengan baik oleh pemko medan" teriak Dedi

Dalam aksi unjuk rasanya Dedi meminta pemko medan menunda revitalisasi lapangan merdeka,  ingat selaku penerima amanah masyarakat kota medan, walikota jangan terlalu bernafsu, liat konteks sosialnya, apakah memang sebegitu penting merevitalisasi lapangan merdeka dari pada menyelesaikan persoalan yang saat berkampanye menjadi walikota skala prioritas itu di jalankan, dan itu revitalisasi tidak ada dalam agenda kampanye kecuali gedung warenhuis di kesawan. 

"Ada apa sampai walikota keukuh merevitalisasi lapangan merdeka?  Masih banyak persoalan di medan, aset aset seperti pasar, perusahaan daerah yang masih cengap cengap tanpa bantuan apbd, lha ini malah membuat wacana yang tak populer di masyarakat kota medan!" Kata Dedi Harvi mengakhiri orasinya.

Setelah Orasi di depan Kantor Walikota namun tak satupun perwakilan dari Pemko Medan menemui mereka kemudian dilanjutkan dengan Orasi di depan Gedung DPRD Kota Medan.

Setelah setengah jam melakukan orasi, perwakilan Humas Sekretariat DPRD Kota Medan yaitu Andi Subakti mengajak perwakilan aksi untuk naik ke dalam gedung di Ruang Banmus yang berada di lantai 2 untuk bertemu dengan Fraksi Demokrat sesuai dengan surat dari GMPC Sumut yang di berikan kepada Humas tersebut.

Mikail Siregar ST Peserta Aksi yang ikut ke ruang Banmus DPRD Kota Medan mengatakan bahwa mereka di terima oleh Fraksi Demokrat Kota Medan dengan 3 Anggota Fraksi yaitu Burhanuddin Sitepu, Ishaq Abrar M. Tarigan dan Parlindungan Sipahutar.

"Kami di terima Fraksi Demokrat di ruang Banmus Sekretariat DPRD Kota Medan bang" ungkapnya

Lanjut Mikail menjelaskan jawaban dari Fraksi Demokrat setelah mendengar aspirasi kami bahwa mereka sedari awal sudah menolak Revitalisasi Lapangan Merdeka dengan mengirim nota kepada Walikota Medan.

"Kata Mereka, sedari awal sudah menolak Revitalisasi Lapangan Merdeka karena berdampak pada pedagang yang ada di sekitar lapangan merdeka seperti Merdeka Walk dan pedagang buku" pungkasnya.**