Sejak Awal Mei BPBD Pelalawan Berjibaku Padamkan Karhutla, Musa: Itu Tugas

Sejak Awal Mei BPBD Pelalawan Berjibaku Padamkan Karhutla, Musa: Itu Tugas

Pelalawan - Awal Mei tahun 2022 kebakaran hutan dan lahan mulai terdeteksi, dimana sejumlah titik api bermunculan di sejumlah daerah. Api muncul di lahan warga dalam dan luar kota bahkan dalam kawasan hutan.

Tentunya hal ini menjadi tugas yang berat oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, dalam wawancara khusus dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Musa S.Pd., tidak tersirat sedikitpun terdengar keluhan darinya.

“Itu tugas mulia yang wajib kami jalankan. Jadi jangan tanyalah masalah keluhan apa yang tim BPBD alami,” kata Musa, Minggu (5/6/22) siang.

Menceritakan aksi pemadaman tim BPBD Pelalawan, “Siang Rabu tepatnya di Hari Lahir Pancasila, tim BPBD Pelalawan berangkat ke desa Sotol, Langgam. Tim memadamkan lahan masyarakat yang berbatas dengan Kabupaten Kampar sampai padam,” kata Musa.

Kemudian pada malamnya Rabu (1/6/22) mulai pukul 19.00 Wib sampai pada pukul 22.00 tim BPBD Pelalawan ini juga berjibaku memadamkan api di lokasi Kuburan umum kota Pelalawan, lahan seluas 1 hektar dilalap sijago merah.

“Alhamdulilah dalam waktu 3 jam api berhasil dikendalikan sampai padam kemudian tahap pendinginan hingga benar-benar padam,” kata Musa.

Tepatnya pada Kamis (2/6/22)  tim kemudian berangkat setelah dapat info dari BPBD Prov Riau untuk memadamkan api melalui darat ke Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), di desa Lubuk Kembang Bunga atau desa Toro, Kecamatan Ukui, Pelalawan, Riau.

“Tim berangkat 10 orang dengan mengendarai 2 unit kendaraan roda dua dan dua mobil patroli,” kata Musa menambahkan. 

Lanjut Musa terdeteksi saat itu ada sebanyak 11 titik api dalam kawasan TNTN, kemudian tim yang ada seperti dari dari TNI/Polri, Tim TNTN, perusahaan, masyarakat dibantu oleh damkar Inhu dibagi ketitik api.

“Tim kami memadamkan 2 titik beruntung dibantu hujan kini api sudah padam,” katanya. Ditanya apa kesulitan memadamkan lahan dalam kawasan TNTN, Musa menjawab masalah lokasi tempuh yang tidak bisa dilalui kendaraan roda 4.

Kemudian ditanya apakah disekitar kebakaran hutan dalam kawasan TNTN itu terlihat kebun sawit, beliau hanya menjawab “wallahualam ada!”.**