Kekerasan Terhadap Jurnalis Terjadi Lagi Di Sumut, Di Siantar Di Tembak Mati, Di Medan di Siram Air Keras, Di Tapteng Di Bacok

Kekerasan Terhadap Jurnalis Terjadi Lagi Di Sumut, Di Siantar Di Tembak Mati, Di Medan di Siram Air Keras, Di Tapteng Di Bacok

Photo : Charles Pardede dalam keadaan luka bacok

Tapanuli Tengah - Salah seorang wartawan online dari Metrodua.com yang bertugas di Tapanuli Tengah dibacok Orang Tidak Dikenal (OTK) di Jalan Padangsidimpuan, Kelurahan Sibuluan Baru, Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu (18/5) kemarin.

Charles Pardede, korban pembacokan tersebut menceritakan saat itu dirinya baru selesai bincang-bincang dari Kantor DPD Golkar Tapteng dengan teman-temannya. Begitu waktu menunjukkan pukul 20.40 WIB, Charles pamit pulang ke rumah.

Dengan mengendarai sepeda motornya, Charles bergegas pulang menuju rumahnya. Di tengah perjalanan sebelum Simpang Muara, sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Tiba-tiba dari arah belakang, dua OTK berboncengan mempergunakan sepeda motor matic melukai wajahnya dengan senjata tajam, sehingga darah muncrat dari pipinya.

Mengetahui dirinya menjadi korban pembacokan, Charles langsung menuju Polsek Pandan. Setibanya di Polsek, ia langsung dibawa ke RSUD Pandan untuk mendapatkan perawatan tujuh jahitan di pipi.

Usai perawatan, Charles kembali ke Polsek untuk membuat laporan. Charles menduga kejadian yang menimpa dirinya berkaitan dengan status Facebook yang dia unggah di akun pribadinya tentang akhir jabatan Bupati Tapteng pada 23 Mei mendatang.

“Saya menduga pemberitaan yang saya ekspos di media Metrodua.com dan status akun pribadi menjadi motif pembacokan itu,” ujarnya.

Charles Pardede sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Pandan dengan laporan Polisi Nomor STTLP /35/V/2022/Sek Pandan/Res Tap Teng/ Poldasu pada hari Rabu (12/5/2022)

Rahmadayah Aktifis yang tergabung dalam Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup (LKLH) yang juga seorang jurnalis mengatakan sangat mengecam kejadian tersebut.

"Sebagai sesama Aktifis dan Jurnalis aku mengecam aksi kekerasan terhadap bang Charles Pardede" umgkapnya

Rahmad juga mengatakan Pers hadir sejak awal sebagai sebuah sumber informasi yang mengutamakan kepentingan publik. Informasi yang disuguhkan pers dalam bentuk karja jurnalistik ini menjadi pembanding kekuatan demokrasi lain, seperti lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. 

Dengan kehadiran pers inilah kemudian publik mendapatkan tidak hanya informasi yang dapat dipercaya karena telah dijaring dalam proses di ruang redaksi, tetapi juga menjadi saluran ekspresi publik itu sendiri.

Bahkan kalau merunut kehadiran pers sejak awal kemerdekaan di Indonesia, pers menjadi alat perjuangan mempertahankan kemerdekaan. 

Pers hadir sejalan dengan denyut perjuangan bangsa Indonesia sebagai negara yang baru lahir di tengah kancah persaingan internasional waktu itu. 

Undang-Undang Pers No 40 Tahun 1999, pers diberikan tempat sebagai bagian dari perwujudkan kedaulatan rakyat.

Masyarakat tidak hanya menerima informasi dari pers, tetapi juga dari berbagai ragam medsos.

Pers menjadi tumpuan masyarakat dalam mendapatkan informasi alternatif yang dapat dipercaya. 

Pers juga menjadi penuntun kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Sudah jelas di Hari Pers Nasional Presiden mengapresisasi peran pers sebagai pilar demokrasi keempat dan Pers juga berperan besar dalam mendorong partisipasi masyarakat dan menjaga kondisi bangsa dalam keadaan kondusif," pungkas Rahmad.

Kapolda Sumut Irjen pol 
Drs Panca Putra Simanjuntak yang di konfirmasi melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

“Masih dalam penyelidikan” sebutnya,Jumat (20/5/2022).**