LP3I Siap Bersinergi Selamatkan Hewan Ternak Dan Minta Pemerintah Gerak Cepat Tanggulangi Virus PMK
Medan - DPP Lembaga Peternak dan Pemerhati Peternakan Indonesia (LP3I) yang berkantor pusat di Sumatera Utara memberi tanggapan terhadap penyakit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sedang dihadapi peternak hewan yang ada di indonesia.
Dewan Pakar LP3I Drh. Agustia, MP mengatakan bahwa penyakit virus PMK yang terjadi sekarang ini, merupakan virus yang menyerang hewan yang berkuku belah dua yang lagi merebak di berbagai daerah indonesia sekarang ini dimana cara kerjanya menyebar melalui aerosol atau angin.
“Kita mengharapkan pemerintah lock down agar dpt menghambat penyebaran penyakit tersebut agar yang sudah kena sakit tidak bergerak ke tempat lain untuk mencegah penyebarannya” ungkapnya
Lanjut Agustia menjelaskan bahwa di Sumaterah Utara di duga sudah ada terindikasi terkena PMK namun hasil positifnya belum keluar dari laboratorium dan dirinya berharap para peternak tidak panik tapi tidak boleh lengah serta dirinya berharap LP3I dengan jejaring agar melakukan kordinasi dengan gugus tugas di Sumut untuk menghimbau kepada masyarakat peternak supaya jangan panik tetapi tetap tenang.
“LP3I menyarankan agar jangan dulu mengkonsumsi hewan terkena PMK tetapi mengkonsumsi dari hewan yang sehat, dan bagi peternak jangan panik, jaga kandang tetap steril dan agar hewan yag baru juga jangan dimasukkan sembarangan baik pakannya’ ujarnya
Dulmajid selaku Dewan Pakar sekaligus pelaku peternakan hewan kuku berbelah dua yang juga tidak asing didunia peternakan indonesia mengatakan agar setiap kadang diupayakan steriil dan betul betul bersih dan dilakukan vaksin serta penyemprotan kandang agar tetap terawat kebersihan agar terhindar dari virus hewan yang terjadi sekarang ini
Baca Juga :
“Sebaiknya para peternak mengerti dan dapat memperhatikan tumbuh kembang ternak tersebut dengan baik dan memperhatikan pakan nya. Dan untuk virus tersebut beliau berpendapat agar pemberian vaksin dan dilakukan secara benar” katanya
Ketum LP3I bapak Pdt Rependi Hutabalian S.Th,M.Th meminta kepada pemerintah dan dinas terkait untuk memperhatikan peternakan yang ada dan melakukan gerakan cepat dalam penanggulangan PMK yang terjadi di peternakan atau hewan yang ada di Indonesia agar sesegera mungkin pemerintah dengan sigap, sensitif terhadap kejadian PMK agar tidak terulang kembali seperti kejadian penyakit babi African Swine fever (ASF) yang pernah terjadi dan sangat meresahkan
“Kami menghimbau agar para peternak tetap tenang dan kondusif dan mau ikut disuluh dalam hal terjadinya PMK” ungkapnya
Lanjut Rependi mengatakan bahwa LP3I siap bekerjasama dengan pemerintah untuk mengadakan penyuluhan dan edukasi kepada seluruh peternak khusus Sumatera Utara sehingga perlu kerjasama dengan pemerhatian khusus di Sumatera Utara karena peternakan ini adalah bagian dari ketahanan pangan nasional.
“Kita siap turun dan bersenergi serta berkoloborasi dalam melakukan penyuluhan dan edukasi kepada Peternak di Sumut” ungkapnya
Bendahara 1 LP3I Novita Sitorus SH.S.Pd mengatakan dengan kejadian PMK bagi Ternak yang ada saat ini mari kita sising baju kita dengan gerakan sebagai aktivis peternakan dan pemerhati ternak Indonesia khusus disumut menghimbau mari kita para peternak dan pemerhati ternak sampai tingkat pedalaman yang ada dengar gencar melakukan penyuluhan dan meminta kepada pemerintah agar secepat mungkin vaksin yg menjadi antisipasi utk saat ini
“LP3I saling bergadengan tangan baik kepada peternak dan pemerintah baik Pemerintah Pusat dan sampai Pemerintah tingkat daerah,dan kota kabupaten khusus nya ayo sama kita cepat tanggap terhadap kasus PMK Dan secara serius mengamati dan berbuat untuk segera melakukan sosialisasi dengan turun kelapangan” ujarnya
Hisar Siburian M.Pd juga mengatakan sangat mendukung pendapat para Dewan Pakar Dulmajid yang beliau beranggapan kalau pola hidup bersih maka baik penyakit dan virus dapat terhindar karena kebersihan suatu kandang mempengaruhi keyamana hewan ternak tersebut
‘Intinya LP3I sebagai lembaga peternak dan pemerhati ternak Indonesia mengajak selurh komponen segera tanggap untuk persoalan Ternak hewan yang saat ini lagi terserang virus PMK” pungkasnya.**