Pekanbaru - Salam redaksi, hangatnya persaingan Pejabat Walikota Pekanbaru 22 Mai 2022 bulan depan mulai terasa, hal itu terlihat mulai dari sikut menyikut dari para pesaing, salah satunya calon kuat dari Meranti didemo dan munculnya sapanduk disejumlah perkantoran penegak hukum.

Apakah ini yang dinamakan tidak ada kawan abadi dalam berpolitik, “Alahuwalam”, mungkin kedepan akan banyak lagi para calon kuat ini akan menampilkan asli mereka, “saling jatuhkan dan saling mendahulukan”. Pertanyaannya apakah semua bakal calon yang akan menjabat sebagi Pejabat Walikota ini orang bersih?.

Mungkin redaksi kabarriau/babe menilai para calon ini sudah mula memperlihatkan kerakusan dengan memakai tangan orang lain, “misanya contoh kecilnya korban awal adalah calon kuat dari Kabupaten Meranti, katakanlah namanya Masrul.

Jagoan banyak pihak ini, di katakan “Aktor Utama Rusuah Penyimpangan Pengadaan Lahan di Kawasan Pelabuhan Dorak dengan Anggaran 650 M dan Dugaan Korupsi Dana Bantuan Sosial (Hibah) Kabupaten Kepulauan Meranti”. “Tragis bukan”.

Dari pengamatan redaksi, kejadian ini diduga ditunggangi oleh calon Pejabat wako yang tidak “pede” dengan kemampuan mereka dalam bersaing mengusai “kursi basah” Walikota.

Sebeginikah para pejabat di Bumi Lancang Kuning ini untuk merebut kekuasaan?. Jawabnya hanya dia yang tahu. Mungkin inilah adanya dunia politik semoga mereka-mereka adalah orang pilihan? “ya setidaknya pilihan yang terbaik dari yang terburuk”.**