Berita Pembangunan Jembatan Buton Harus Ditinjau Ulang, Ada Apa?
Pekanbaru - Berita “Pembangunan Jembatan Buton Harus Ditinjau Ulang" tiba-tiba menghilang dari media, sebelum berita ini lenyap redaksi kabarriau/babe sempat meng copi berita tersebut, ini beritanya;
Pembangunan jembatan Tanjung Buton kampung Mengkapan Kecamatan Sungai Apit Kabupaten SIAK, di duga tidak sesuai dengan spesifikasi (barang) yang sudah ditentukan. Kondisi ini dapat terlihat dari Sekraw atau Baut, karena diduga syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau proyek tidak sesuai dengan bestek
Dari investigasi yang dilakukan wartawan Selasa (29/3/2022), terlihat pada pemasangan tiang Atap, More/ baut besi yang di tanam besi beton 12 mm polos, patut diduga dalam pengerjaanya asal asalan.
“Seharusnya pemasangan tiang, baut ini memang yang sudah di tentukan. jembatan tersebut harus menggunakan jenis besi senai, 12- 16 mm. Jenis besi ini lebih bagus daripada besi beton polos. dalam hal kuat tarik dan kuat tekan ketika dipadukan dengan beton siap pakai.
Baca Juga :
Kepala UPT Dishub, Andre, ketika di minta kompermasi mengenai pekerjaan tersebut, ia, mengatakan, kalau hal itu masih bisa di perbaiki. karena masih ada tahab pemeliharaan selama Enam (6) bulan kata andre. Dari hasil pantauan media, ini sudah tentu kurang pantauan atau lemahnya kontrol dari konsultan pengawas.
Sehingga apa yang tertera di dalam bestik tidak di indahkan oleh pekerja atau kontraktor. Sehingga bisa memasang besi polos untuk mengelabui pandangan dari pada pemerintah maupun masyarakat.ini sudah tentu unsur kesengajaan. Ada Apa. ??
Menurut salah seorang masyarakat tanjung Buton yaitu Rm, mengatakan, ketika ditanyakan mengenai pekerjaan seperti ini, Ia sangat kesal, karena sudah tentu ini kampung kami, dan kami ingin yang terbaik, karena ini akses untuk masyarakat beraktivitas setiap hariNya, jadi jangan di bikin asal jadi pungkas Rm.
Ia juga berharab kepada Dishub, Untuk memanggil kontraktor pemenang tender kemaren, agar bisa memperbaiki semula pekerjaanya yang asal jadi ini, kami tak mau pisang berbuah Dua kali, jangan sampai ada kejadian seperti tahun yang telah lalu sehingga memakan korban tutup nya.**