Zelensky Mendesak untuk Berunding Guna Mengakhiri Pertempuran di Ukraina

Zelensky Mendesak untuk Berunding Guna Mengakhiri Pertempuran di Ukraina

Kiev - Diberitakan Reuters, Selasa (22/3/22), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersikeras untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

“Mustahil untuk merundingkan diakhirinya perang di Ukraina tanpa pertemuan langsung dengan Putin,” demikian menurut Zelensky. Dia juga menyampaikan kembali pengakuannya yang disampaikan awal bulan ini, bahwa Ukraina saat ini tidak bisa mengamankan keanggotaan NATO.

Sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina bulan lalu, Zelensky melontarkan seruan mendesak untuk berunding guna mengakhiri pertempuran. Pekan lalu, dia menyerukan digelarnya pertemuan segera agar Rusia bisa 'membatasi kerugian yang disebabkan oleh kesalahannya' di Ukraina.

Serangan Rusia terhadap Ukraina dilaporkan menewaskan ribuan orang dan memaksa hampir seperempat dari total 44 juta jiwa penduduk Ukraina mengungsi dari rumah masing-masing. Jerman memprediksi jumlah pengungsi Ukraina mencapai 10 juta orang dalam beberapa pekan ke depan.

"Saya siap dalam pertemuan dengan Presiden Rusia untuk mengangkat masalah wilayah pendudukan, tapi saya yakin bahwa solusi tidak akan muncul dalam pertemuan ini," ujar Zelensky dalam wawancara tersebut.

Zelensky menuturkan kepada jaringan televisi publik Eropa bahwa pertemuan langsung semacam itu bisa digunakan untuk membahas masa depan wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki, namun lebih banyak waktu diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Saya meyakini bahwa sampai waktunya kita menggelar pertemuan dengan Presiden Federasi Rusia... Anda tidak bisa benar-benar memahami apa yang mereka siap lakukan demi mengakhiri perang dan apa yang mereka siap lakukan jika kami tidak siap untuk kompromi ini atau itu," ucap Zelensky.

Zelensky telah mengupayakan pertemuan langsung dengan Putin selama nyaris setahun, namun Putin selalu menolak. Putin malah menuntut Zelensky menyelesaikan 'perang sipil' dengan wilayah-wilayah separatis terkait Rusia.**