Cuitan Kecewa Fahri Ketika DPR RI Diam dengan Kematian Dokter Sunardi

Cuitan Kecewa Fahri Ketika DPR RI Diam dengan Kematian Dokter Sunardi

Jakarta - Menurut Fahri Hamzah aksi yang dilakukan polisi “menembak mati Dokter Sunardi” sudah mengarah ke penindakan di luar proses hukum atau extra judicial.

Atas kejadian ini Fahri berkicau di Twitter akun @Fahrihamzah yang menyayangkan melihat sikap diam DPR terhadap aksi Densus 88 pada Rabu (9/3) malam.itu tidak melakukan apa-apa alias diam.

"Seharusnya yang punya kekebalan, melawan sekuat tenaga bukannya malah diam seribu bahasa," kata Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia itu.

Fahri mengatakan, pengawasan yang lemah dari Senayan membuat aparat hukum lebih ugal-ugalan melakukan tindakan extra judicial.

“Mestinya para wakil rakyat di Senayan berani berbicara lantang karena mereka punya hak imunitas,” katanya.

Seperti diketahui Polisi menembak mati Dokter Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sunardi, Rabu (9/3) malam.

Polisi mengklaim terpaksa menembak mati Sunardi yang seorang dokter itu lantaran membahayakan keselamatan petugas.

Fahri mengaku sedih ketika Polisi juga menyematkan tersangka teroris pada Sunardi sementara para anggota DPR yang seharusnya melakukan pengawasan, justru menonton seluruh tindakan semena-mena aparat hukum.

"Lama-lama kita curiga bahwa sebetulnya mereka bersekongkol," demikian cuit Fahri Hamzah.

Mengejutkan bagi Fahri, hingga kini masih menunggu inisiatif dari 575 anggota DPR RI atau fraksi yang mewakili seluruh parpol peserta pemilu 2019, berani menggunakan hak imunitas mempersoalkan extra judicial dari aparat hukum.

"Begitu banyak hak lainnya untuk membongkar tindakan-tindakan sewenang-wenang dan extra judicial di lapangan," cuitnya.**