Pedagang Mie Balap yang Di Gusur Gubsu mengeluh, Termakan Modal Saat Di Relokasi Ke Kantin Dinas Pendidikan Sumut.

Pedagang Mie Balap yang Di Gusur Gubsu mengeluh, Termakan Modal Saat Di Relokasi Ke Kantin Dinas Pendidikan Sumut.

Photo: Zuraidah Pedagang Mie Balap yang di gusur Gubsu

Medan - Sejak di Gusur sebulan yang lalu oleh Gubsu, Pedagang Kaki Lima di Jl Kartini Kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan Polonia yang 
pindahkan ke dalam Gedung Dinas Pendidikan Sumut mengeluh karena sepi pembeli.

Juraidah Pedagang Mie Balap mengatakan dirinya tak berjualan lagi semenjak di gusur Gubsu dan di pindahkan ke Kantin Dinas Pendidikan Sumut karena saat menjadi PKL beliau bisa membawa pulang uang untuk kehidupan sehari-hari tetapi setelah di gusur dan di pindahkan ke Kantin Dinas Pendidikan Sumut dagangan Mie Balapnya sepi Pembeli.

"Sudah sebulan tak berjualan mie balap aku bang, jangankan untung balik modal saja tak bisa, gimana aku mau berjualan bang" ungkapnya.

Lanjut Zuraidah meminta kepada Gubsu agar mengembalikan dirinya bisa berjualan menjadi Pedagang Kaki Lima, untuk bisa bertahan hidup.

"Tolong Pak Gubsu, kalau begini caranya bisa mati pelan pelan, jangan kan untuk bertahan hidup untuk balik modal saja tidak bisa, saya minta pak Gubsu kembalikan saya menjadi PKL seperti dulu" ungkapnya.

Zuraidah yang beralamat di Jl Bersama Gang Sepakat Kecamatan Medan Tembung yang sudah 25 Tahun berjualan sebagi PKL juga mengatakan tidak mendapatkan bantuan dari Pemerintah baik itu Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau bantuan lainnya sehingga dirinya bingung mau berbuat apalagi untuk bertahan hidup.

"Mohonlah pemerintah mengerti dengan penderitaan rakyatnya, bantulah kami, rakyat kecil ini, pada siapa lagi mengadu" ungkapnya sedih.**