Diduga Kecanduan Narkoba HT Bongkar 3 Rumah Kosong di Kota Pekanbaru
Pekanbaru - Kegigihan Unit Reskrim Polsek Limapuluh, Polresta Pekanbaru untuk melakukan penyelidikan akhirnya berbuah manis, tim Polsek berhasil mengungkap pelaku pencurian dengan pemberatan spesialis rumah kosong.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Dr.Pria Budi SIK, MH melalui Kapolsek Limapuluh Kompol Dany Andhika Karya Gita SIK, MH., menyebut pelaku sendiri inisial HT.
“Tim bergasil mengamankan pelaku di Jalan Sutomo Kec. Limapuluh. Pelaku menyasar rumah kosong yang ditinggal pemiliknya,” kata Kompol Dany Andhika Karya Gita, Senin (7/3/22).
Beber Kompol Dany, “kasus ini baru mengetahui bahwa rumahnya telah dibongkar setelah diberitahu oleh tetangganya”. “Setelah mendapat informasi dari tetangganya korban kemudian ke rumahnya dan melihat pintu belakang rumahnya sudah terbongkar dan setelah diperiksa ternyata ada barang hilang,” katanya.
“Yang hilang itu katanya, barang elektronik berupa 1 unit Laptop Merk Axioo warna hitam, 1 Unit Digital Versatile Recorder (DVR) Merk Bosch, 1 unit hanphone N.95, 1 Unit tablet merk Samsung, dan 1 buah tabung gas 3 kg ungkap Kapolsek Limapuluh tersebut.
Ulas Kapolsek ini, “hasil dari interogasi pelaku ternyata telah beraksi di 3 TKP lainnya yaitu di rumah Jalan Sejahtera Gg. Luken, Tenayan Raya Kota yang diambil Laptop , I phone 6 , jam tangan, camera 2 buah cincin (seorang diri), pada bulan Februari 2022 di rumah korban,” katanya.
Sementara di Jalan Kuantan Raya Perum Jundul lama Blok G 21 yang diambil TV dan Laptop (seorang diri) Hari Kamis tanggal 03 Maret 2022 dirumah Jalan Budi Luhur Perum Bakti Cipta Residense, yang diambil TV LCD tambah Kompol Dany.
Dugaan sementara pelaku kecanduan narkoba, pasalnya pelaku Positif mengandung Met amphetamin. “pasal yang kami kenakan Pasal 363 ayat (1) ke-5 KUH Pidana dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara,” pungkas Kompol Dany.
Himbau kapolsek ini, “untuk masyarakat yang ingin meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong agar bisa memberitahu tetangga,atau petugas keamanan/ Pos Kamling atau menyuruh keluarga lain untuk tinggal dirumah”.**
