Aksi Tagih Janji Kampanye Bobby-Aulia di Kantor Walikota Medan Berhujung Ricuh

Aksi Tagih Janji Kampanye Bobby-Aulia di Kantor Walikota Medan Berhujung Ricuh

Photo : Peserta Aksi Tagih Janji Kampanye Bobby-Aulia ditarik oleh Polisi di depan Kantor Walikota Medan

Medan - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ( PD. KAMMI) Kota Medan menggelar Aksi di depan Kantor Walikota Medan pada hari Senin, (4/3/2022) pukul 11. 00 Wib.

Putra Rajanami Ketua Umum PD KAMMI Medan mengatakan sejak dilantiknya Walikota dan Wakil Walikota Medan (Bobby-Aulia) oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada akhir Februari 2021 lalu telah genap satu tahun perjalanan pemerintahan Kota Medan. Selama satu tahun telah terlihat gambaran kerja pasangan Walikota dan Wakil Walikota yang dulu saat masih calon sangat semangat berapi-api mengkampanyekan diri mereka.

Adapun Tuntutan PD KAMMI Medan adalah :

1. Meminta walikota Medan menjelaskan secara spesifik rencana perbaikan drainase dan jalan sehingga realisasi anggaran 1T terserap 90%

2. Meminta tanggung jawab ketegasan walikota Medan untuk menyelesaikan narkoba dan perjudian

3. Meminta walikota Medan untuk meminta maaf atas tak terealisasi nya janji kampanye banyak tak menunjukkan progres

4. Meminta ketegasan walikota Medan kepada pihak PLN yang terindikasi tidak sesuai penyetoran ppju ke kas pemkot Medan melalui BPPRD

5. Menagih janji kampanye pemberian 1000 beasiswabagi mahasiswa/i kota Medan

"Kami hadir disini menagih janji Kampanye Bobby Aulia, setahun kepemimpinan mereka sudah berlalu tapi Medan masih tak ada perubahan, Kriminalitas, Narkoba dan perjudian makin parah serta Medan masih banjir" ungkapnya

Lanjut Putra Rajanami mengatakan sebelum melakukan Aksi sudah dua kali mereka menyurati Audiensi dan hari ini sudah dua jam massa Aksi berdemo di bawah terik panas matahari tapi Bobby-Aulia, tak kunjung menemui Massa Aksi bahkan yang datang menemui Mahasiswa Sofyan yang merupakan Asisten Pemerintahan Sekretariat  Daerah Pemko Medan.

"Kami maunya Bobby-Aulia yang menemui kami bukan Sofyan, Ada apa Bobby bersembunyi di balik ruangan ber AC, apa dia lagi ngopi atau makan siang, sedangkan kami di biarkan berpanas-panasan disini" teriaknya menggunakan Toa.

Massa Aksi menolak Sofyan menemui mereka, akhirnya massa Aksi mencoba membakar ban dengan menggunakan bensin, tapi di halangi oleh pihak kepolisian.

Putra Rajjanami mengatakan bahwa telah terjadi tindakan represif yang dilakukan pihak kepolisian bahwa ada mahasiswa yang mau di bawa dan diangkat ke dalam mobil kepolisian

"Hampir terjadi adu fisik antara kami dan pihak kepolisian, polisi bertindak represif bahkan ada teman kami yang mau di bawa ke dalam mobil polisi, tapi kami berhasil menahan kawan kami agar gak di angkat polisi bang" ungkapnya 

Akhirnya Aksi menagih janji kampanye Bobby-Auliapun berhenti, tampak Peserta Aksi KAMMI berdiri diatas trotoar di depan Gedung DPRD Kota Medan.**


Video Terkait :