Jatuh Ditimpa Tangga, Kasus Bupati Langkat Non Aktif Jadi Sorotan Publik

Jatuh Ditimpa Tangga, Kasus Bupati Langkat Non Aktif Jadi Sorotan Publik

Sumut - Guna mengungkap kasus dugaan penganiayaan Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin, kuburan yang diduga korban tewas akibat dianiaya di kerangkeng manusia di rumah bupati ini dibongkar Polisi.

Informasi terkait adanya kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin ini mulai diketahui saat KPK melakukan penggeledahan terkait kasus suap. Migrant Care yang mendapatkan informasi terkait hal ini kemudian membuat laporan ke Komnas HAM.

LPSK yang turut menggali informasi terkait hal ini menemukan dugaan adanya penghuni yang tewas karena dianiaya dalam kerangkeng itu. Selain itu, mereka menemukan adanya pembatasan terhadap penghuni untuk beribadah.

Kemudian, Kapolda Sumut Irjen Panca Putra kembali angkat bicara. Dia menyebut sudah 63 orang yang dimintai keterangan terkait kerangkeng.

Pembongkaran disaksikan oleh Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi dan sejumlah petugas dari Polda Sumut.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan pembongkaran dilakukan di dua lokasi terpisah. “Lokasi kuburan yang dibongkar berada di Kelurahan Sawit Seberang dan Desa Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, dan akan dilakukan ekshumasi di dua lokasi pemakaman tersebut".

Hadi mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan menggali kuburan lainnya. Hadi mengatakan hal itu bakal dilakukan seiring dengan hasil temuan tim di lapangan. "Pasti akan kita lakukan seiring dengan hasil temuan tim di lapangan untuk pembuktian," ujar Hadi, Sabtu (12/2/22).

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Panca Putra bicara soal kuburan diduga korban kekerasan di kerangkeng manusia di rumah Terbit Rencana. Panca menyebut pihaknya bakal membongkar kuburan itu.

"Tim lagi bekerja, kalau dalam kondisi baru kan kemarin sudah kita sampaikan itu dengan Komnas HAM, ada yang 2015, ada yang 2019. Ini kalau dibongkar apa kepentingan dan hasil yang mau didapatkan nanti, tim sedang bekerja dengan kedokteran forensik," kata Panca kepada wartawan di Medan, Rabu (10/2/22) kemaren pada media.**