Kampar
"Pendor Nakal" Nunggak 1 Hari Main Putus Tanpa Perigatan, Humas PLN Usman; Jangan Beritakan
Pekanbaru - Dahsyatnya Covid-19 mampu melumpuhkan aktivitas jual beli dan mematikan sumber penghasilan disegala sektor apalagi 2 tahun sudah Pandemi virus corona berdampak pada sejumlah sektor termasuk di Pekanbaru Riau.
Sejumlah pihak termasuk pemerintah sarankan pelanggan PLN diberikan diskon ditengah kris ini, sayang di perbatasan Kota Pekanbaru, "jangankan diskon menunggak 1 hari saja sudah diputus paksa. Panjat pagar lagi".
Hal ini terjadi pada warga, Komplek Perumahan Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, dibatas kota Pekanbaru yang diputus Sub kontraktor PLN jelang senja hari.
"Saya kelabakan juga, baru 1 hari menunggak listrik saya diputus, tanpa peringatan, bahkan petugas PLN itu dengan bermuka garang memaksa saya harus menukar meteran PLN kami dengan meteran token," kata warga Pandau, Indra, Selasa (21/12/12) jam 20.00 Wib.
Apalagi saat pemutusan itu petugas 'memanjat pagar', sebab kata Indra pagar dikunci namun entah apa yang ada dalam pemikiran petugas itu "setiba dirumah meteran saya sudah diputus. Artinya petugas itu masuk tanpa izin," katanya.
Padahal sebelumnya seperti kita tahu PT PLN (Persero) mendukung penuh kebijakan pemerintah yang disampaikan oleh Presiden RI, Joko Widodo, untuk membebaskan pembayaran listrik bagi 24 juta pelanggan dengan daya 450 Volt Ampere (VA).
Termasuk keringanan juga diberikan kepada tujuh juta pelanggan berupa diskon 50 persen dengan daya 900 VA bersubsidi.
"Sayang ya jangankan gratis saya minta tunggu sampai siang besok saja tak ditanggapi padahal saya sudah minta tolong tunda bayar pada Humas PLN Pekanbaru," kata Indra.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, yang dilihat redaksi kabarriau/babe "jumlah pelanggan PLN secara keseluruhan sekitar 75,4 juta pelanggan dan pendapatan PLN dari penjualan sekitar Rp274 triliun per tahun atau sekitar Rp22,8 triliun per bulan.
Jumlah pelanggan PLN 450 VA dan 900 VA sekitar 55,7 juta pelanggan dengan pendapatan sekitar Rp53,2 triliun per tahun atau sekitar Rp4,4 triliun per bulan.
Dikonfirmasi humas PLN Area Pekanbaru, Usman beliau menjawab jangan diberitakan "off the record " demikian kata Humas yang diduga enggan diberitakan ini.**
