DPP KNPI Siap Memperjuangkan PT Nol Persen, Muliansyah: "Agar Rakyat Jangan Beli Kucing dalam Karung"

DPP KNPI Siap Memperjuangkan PT Nol Persen, Muliansyah: "Agar Rakyat Jangan Beli Kucing dalam Karung"

Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Muliansyah Abdurrahman melalui pesan WhatsAppnya meminta semua pihak khususnya civil society untuk mendukung Presidential Threshold (PT), Nol Persen.

"Secara rasional dan ini bagian dari tanggung jawab pemuda Indonesia," demikian disampaikan Muliansyah langsung pada media ini, Senin (12/12/21)

Menurut Muliansyah yang akrab disapa bang Mul ini, bicara demokrasi terbuka dan langsung maka UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu terkait PT sudah tidak relevan jika tetap dipaksa 20 persen.

"Makanya kita minta UU ini harus direvisi, diamandemen dan atau ditolak oleh MK karena bertentangan dengan hak hal warga negara untuk memilih dan dipilih," tegas Muliansyah.

Ia menegaskan bahwa Demokrasi Indonesia sudah saatnya mengalami kemajuan dan terbuka untuk publik. Sehingga tidak boleh ada pembatasan yang mengkrangkeng hak hak warga negara dalam pemilu apalagi terkait Pemilihan Presiden.

"Banyak potensi dan calon calon pemimpin daerah yang mumpuni untuk maju menjadi capres. Hanya saja mereka dibatasi oleh kemauan parpol yang masih mendukung PT 20 persen, sehingga langkah mereka menjadi sulit dan bahkan mati karir politiknya" sambung Muliansyah

"Kami sepakat dengan Bung Refly Harun bahwa secara psikologi politik, Presidensial Threshold ini menjadi alat bagi kekuasaan oligarki untuk terus mendominasi pemilihan presiden dan tidak memberikan kesempatan kepada calon calon lainnya, dan hanya pada partai dan elit tertentu saja. Ini kan tidak demokratis" Cetus Ketua DPP KNPI yang juga sebagai Pengusaha KADIN ini.

Padahal Menurut Muliansyah, Banyak tokoh dan figur terbaik bangsa untuk mempuni menjadi pilihan rakyat Indonesia alias ikhtiar tidak "membeli kucing dalam karung".

Saya pikir tokoh terbaik bangsa seperti Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng, AA. Lanyalla Mahmud Mattalitti, Gubernur DKI Jakarta, Rizal Ramly, Ekonom Indonesia, dan banyak lagi tokoh potensial untuk bangsa ini. Pungkas Muliansyah Abdurrahman.**