WEI Torehkan Sejarah di Riau, Pertama Kalinya Petani Sawit Swadaya di Inhu Terima Sertifikat RSPO

WEI Torehkan Sejarah di Riau, Pertama Kalinya Petani Sawit Swadaya di Inhu Terima Sertifikat RSPO

Jakarta - Widya Erti Indonesia (WEI) adalah yayasan yang bergerak membantu peningkatan taraf hidup masyarakat khususnya di daerah marjinal dan pedesaan di bidang agrikultur.

WEI saat ini sedang bekerja dengan para petani dan masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau dengan pekebun sawit swadaya dan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat dengan petani kelapa nira. Keberhasilan para pekebun sawit swadya yang berjumlah 304 orang saat ini telah dirasakan mereka manfaatnya.

WEI telah membantu mengedukasi para petani untuk menerapkan pertanian dan perkebunan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. dan WEI juga bekerja sama dengan stakeholder nasional dan internasional untuk membantu masyarakat di Riau, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan daerah lain di Indonesia. 

WEI saat ini membina Asosiasi Petani Kelapa Sawit Swadaya Karya Serumpun (APKSSKS) menjadi pionir di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Dimana awal berdirinyanya dengan beranggotakan 200 orang, kini anggota Karya Serumpun telah bertambah menjadi 825, “saat ini dari total anggota petani ini sebanyak 304 orang dengan luasan lahan mencapai sekira 584,09 hektare mereka telah berhasil meningkatkan produksinya,” demikian rilis narahubung Widya Erti Indonesia, Audelia Thalita Ramadhanti yang dilihat redaksi kabarriau/babe. Kamis (9/12/21).

“Dalam praktik binaan WEI, kini sawit berkelanjutan APKSSKS setelah menerima sertifikat Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) secara resmi diberikan oleh RSPO pada tanggal 1 Desember 2021 lalu untuk ke 304 petani sawit swadaya anggota APKSSKS, yang telah mengikuti proses audit sejak bulan Agustus 2021,” tulisnya. 

Menuurut Ketua Asosiasi Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun, Juliono, “Karya Serumpun berdiri sejak tahun 2019 dengan memulai perjalanannya melalui perbaikan praktik budidaya kelapa sawit dengan pendekatan Sekolah Lapang Kelapa Sawit (SLKS) yang didampingi oleh Widya Erti Indonesia.

“’Rasanya masih tidak percaya, seperti melayang-layang karena proses perjuangan yang selama ini dikerjakan akhirnya terbayar. Harapan kami ke depan, perolehan sertifikat ini tidak berhenti di angka 304 petani, tetapi juga untuk anggota kami lainnya yang belum berkesempatan mengikuti proses sertifikasi ini. Kami juga sangat mengapresiasi Unilever dan Widya Erti Indonesia yang telah memberikan pendampingan serta penyuluhan kepada para petani anggota Karya Serumpun selama ini.”’ ujar Juliono selaku Ketua Asosiasi Petani Sawit Swadaya Karya Serumpun. 

Sementara Sri Wahyu Haryanto selaku Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Indragiri Hulu menyatakan ‘“Saya merasa sangat senang dan bangga atas prestasi yang telah diraih oleh Karya Serumpun walaupun KS adalah asosiasi petani kelapa sawit swadaya, berkat perjuangan dan kegigihannya bisa memperoleh sertifikasi RSPO dan tentunya tidak mudah untuk mendapatkan prestasi ini, saya berharap untuk asosiasi pekebun dan kelompok tani yang lain bisa belajar dari teman-teman KS.”

Menurut data dari Portal Informasi Indonesia, komoditi sawit menyumbang 3,5% terhadap total PDB di Indonesia. Hal ini tentu tidak terlepas dari kontribusi signifikan usaha sawit swadaya terhadap industri kelapa sawit nasional yakni mencapai 46% dari luas sawit nasional dan menghasilkan 35% dari produksi sawit nasional.

Oleh karena itu, penting bagi petani sawit swadaya untuk berkomitmen dalam menerapkan praktik sawit berkelanjutan, salah satunya melalui sertifikasi RSPO. Selain itu, sertifikasi ini juga akan membuka peluang akses pasar dan peluang intensif lainnya kepada petani swadaya karena jaminan produk yang berkelanjutan.

Pendampingan petani sawit swadaya di Indragiri Hulu ini merupakan program kerjasama Unilever dengan Widya Erti Indonesia yang bertujuan untuk mendorong praktik keberlanjutan dan peningkatan ekonomi keluarga petani sawit swadaya.

Director Sustainable Sourcing dari Unilever, Martin Huxtable turut menyampaikan bahwa ‘“Selama bertahuntahun, Unilever telah berkolaborasi dengan petani, LSM, dan pemerintah untuk mendorong perubahan di seluruh industri dan memastikan masa depan minyak sawit yang berkelanjutan”.

“Petani sawit swadaya adalah mitra yang berharga, itulah sebabnya kami senang mendengar bahwa para petani yang tergabung dalam Asosiasi Karya Serumpun di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau kini telah tersertifikasi RSPO,” katanya.

Pungkas dia, pengumuman hari ini adalah contoh dampak perubahan hidup yang dapat dicapai ketika pemangku kepentingan yang berbeda berkumpul untuk tujuan yang sama.

“Hal ini terwujud berkat kerja keras mitra kami Widya Erti Indonesia, Asosiasi Karya Serumpun dan para petani sawit swadaya. Kami berterima kasih atas kerjasama yang ada dan berharap untuk melanjutkan kolaborasi ini di masa depan,” pungkasnya.**