Rey Hadirkan Fitur Telekonsultasi Gratis dengan Dokter

Rey Hadirkan Fitur Telekonsultasi Gratis dengan Dokter

Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Dokter Nasional 2021 pada 24 Oktober 2021 kini warga dipermudah untuk mendapatkan layanan kesehatan, seperti layanan konsultasi online dengan dokter (telekonsultasi) dengan gaway dirumah. 

Hal itu dikarernakan pandemi, tentunya membuat kebutuhan akan telekonsultasi melonjak saat pandemi seiring dengan pemberlakuan PPKM yang masih berlangsung sampai saat ini.

Hal ini disebabkan keterbatasan mengakses  fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) demi menghindari penyebaran virus covid-19. Padahal, fasyankes merupakan tempat yang sangat penting untuk mendapatkan penanganan medis dan obat untuk kesembuhan terutama saat pandemi.

Prosedur tindakan medis saat pandemi pun menjadi lebih panjang dan tidak seleluasa dulu karena ada beberapa ketentuan. Misalnya, harus tes swab PCR, Rontgen thorax, dan  prosedur medis lainnya sebelum dilakukan tindakan medis oleh dokter. Itu sebabnya, kehadiran aplikasi kesehatan untuk beberapa penyakit ringan dirasa sangat membantu.

Dengan online ini, Rey hadir untuk membantu masyarakat agar dapat  bisa menjangkau layanan kesehatan yang berkualitas. Para Member dapat menikmati ekosistem layanan kesehatan dalam bentuk digital. Misalnya, melakukan pemeriksaan gejala mandiri, telekonsultasi dengan dokter,  dan mendapatkan obat sesuai resep dokter. Obat tersebut bahkan akan diantar sampai ke rumah.

Semua diberikan gratis karena biaya ditanggung oleh Rey sesuai paket manfaat yang telah dipilih oleh pengguna (Member Rey). Preminya dirancang terjangkau dan lebih murah dari berlangganan film atau musik online karena Member hanya mengeluarkan dana sebesar Rp69 ribu/bulan.

Tantangan dunia medis terutama saat pandemi diungkapkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Siloam Hospitals Kebon Jeruk Jakarta, dr. Jeff (dr Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD) bahwa layanan kesehatan yang berkualitas telah menjadi kebutuhan penting dalam masyarakat tapi kondisi dan jumlah fasyankes tidak sebanding dengan jumlah pasien yang meningkat.

"Terjadi banyak antrian pasien untuk berkonsultasi dengan dokter, melakukan terapi, dan mengambil obat rujukan dokter. Ada saja pasien yang harus mengantri panjang untuk CT Scan hingga berbulan-bulan karena keterbatasan biaya," demikian sebut dr. Jeff yang aktif membagikan pengetahuan medis dan kesehatan di sosial media.

Bahkan ulas Jeff, "ada yang harus bolak-balik untuk mengambil obat ke rumah sakit karena jangka waktu pemberian resep obat yang diberikan terlalu lama. Padahal, dengan bolak balik ke rumah sakit dalam situasi pandemi akan menyebabkan kelelahan yang menyebabkan imun turun dan berpotensi terinfeksi covid-19".

Persoalan kesehatan yang masih menjadi tugas rumah kita bersama adalah sulit mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas. "Keterbatasan pertanggungan yang diberikan BPJS menjadi persoalan bagi pasien," kata Jeff.

Ini pun lanjut Jeff, "membuat dokter tidak dapat melakukan tindakan medis dengan leluasa. Namun, kondisi ini tidak serta merta membuat kita jadi saling menyalahkan karena anggaran negara memang terbatas ditambah lagi kondisi pandemi yang belum juga usai".

"Tetapi, tidak dapat disangkal terjadi penumpukan jumlah pasien yang perlu mendapatkan diagnosa dokter, CT Scan, USG, rontgen. Sebagai dokter, kami harus untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas terbaik tanpa perlu membebani pasien," tukas dr. Jeff.**