Jokowi Dapat Pujian Peneliti "Research Institute, National University of Singapore"

Jokowi Dapat Pujian Peneliti "Research Institute, National University of Singapore"

Jakarta - Peneliti di Asia Research Institute, National University of Singapore Kishore Mahbubani menyampaikan pujian kepada Presiden RI Joko Widodo.

Pujian Profesor Singapura ini mengangkat sisi-sisi keberhasilan Jokowi selama memimpin Indonesi, dia menyebut Jokowi berhasil memimpin di salah satu negara yang terkenal paling sulit diperintah di dunia.

Salah satu pujiannnya Jokowi disebutnya tanpa ragu merangkul lawan politiknya, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang suaranya kalah darinya dalam pemilihan umum 2019 lalu.

Dalam tulisannya, Kishore Mahbubani memuji Jokowi yang disebutnya berhasil membalikkan momentum pertumbuhan partai-partai berbasis Islam, yang kini mulai menjadi inklusif.

Katanya saat ini, keduanya masuk dalam jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Prabowo Subianto dipilih menjadi Menteri Pertahanan, sementara Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Jokowi telah menyatukan kembali negaranya secara politik. Seperti yang dia katakan kepada saya dalam sebuah wawancara baru-baru ini, 'Pilar ketiga ideologi Indonesia, Pancasila, menekankan persatuan dalam keragaman'," jelas Kishore Mahbubani.

Sang profesor Singapura juga menyoroti program pemberantasan kemiskinan yang menjadi salah satu fokus Jokowi, dimana pada 2016, pemerintah melakukan redistribusi tanah kepada masyarakat miskin melalui formalisasi kepemilikan tanah.

Lanjut dia, sebagai orang yang berlatarbelakang pengusaha, Jokowi disebut paham betul bagaimana tantangan yang dihadapi para pengusaha kecil.

"Dengan begitu, ia mereformasi undang-undang perburuhan untuk memungkinkan perusahaan menghemat di masa-masa sulit dan menghilangkan subsidi bahan bakar," katanya.

Kemudian katanya, ada kartu Indonesia Sehat dan skema jaminan kesehatan nasional baru, yang ditujukan untuk memberikan perawatan kesehatan universal.

"Kartu Indonesia Pintar untuk meningkatkan pendaftaran sekolah dan mencapai pendidikan universal Program bantuan tunai untuk masyarakat miskin (Program Keluarga Harapan)," katanya.

"Data gini rasio turun signifikan pertama kalinya dalam 15 tahun di mana koefisien gini turun menjadi 38,2. Utang publik Indonesia turun, kurang dari 40% dari PDB," lanjutnya.

Kishore Mahbubani juga memuji kerja Jokowi yang berhasil membangun koalisi dan mendorong disahkannya Omnibus Law pada 2020. Omnibus Law disebut mampu meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.**