Ledakan Bom Teroris Temuan Densus 88 Menyebabkan Getaran Hebat

Ledakan Bom Teroris Temuan Densus 88 Menyebabkan Getaran Hebat

Majalengka  - Bermula dari pengakuan napi terorisme (napiter) jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) bernama Imam Mulyana, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengejar lokasi Bom bom berupa bahan peledak TATP 'Mother of Satan' sebanyak 35 kg di kaki Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat.

Tim Densus 88 AT Polri bersama dengan tim Jibom Brimob Polda Jabar, Inafis Polres Majalengka, tim Polres Majalengka dan tim Lapas Sentul yang mengawal Napiter Imam Mulyana melakukan pencarian, alhasil petugas menemukan bahan peladak tersebut dan bom TATP itu langsung dimusnahkan di sekitar lokasi penemuan.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan membenarkan berdasarkan keterangan Imam Mulyana tersebut, pada hari Jum'at 1 Oktober 2021. "Seluruh tim membelah hutan yang lebat dengan rute yang tidak lazim selama berhari-hari. Dari hasil pemusnahan itu, diketahui ternyata bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dahsyat," ujar Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Senin (4/10/21).

Bahkan kata dia dari ledakan 50 gram TATP yang dimusnahkan di atas tanah, lanjut Ramadhan, menimbulkan lubang dengan diameter sekitar 1 meter dengan kedalaman 20 cm. Adapun pemusnahan lainnya juga menimbulkan getaran hebat, lubang di permukaan tanah, pecahan batu, hingga tanah longsor.

"Sebagian sisa TATP saat ini diamankan untuk barang bukti sekitar 3 per 4 botol air mineral ukuran 1,5 liter dan disimpan oleh tim Jibom Brimob Polda Jabar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut," ulas dia.

Lanjut Ahmad Ramadhan, "Tim pada akhirnya menemukan bahan peledak berupa TATP sebanyak 35 kg itu di ketinggian 1.450 MDPL di sebuah lokasi tersembunyi dan sulit untuk dijangkau, di seputaran Desa Bantar Agung, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat".

Ramadhan menjelaskan 35 kg bom TATP itu ditemukan dalam beberapa wadah terpisah. 35 kg bom TATP itu terdiri dari toples berisi 10 kg TATP murni, botol plastik ukuran 250 ml berisi gotri (besi bulat berukuran kecil), 4 tupperware berisi TATP murni dan C1, dan setengah botol air minum besar berisi TATP yang sudah berubah warna.

"Selanjutnya Tim Jibom Brimob Polda Jabar melakukan tindakan pemusnahan (disposal) terhadap bahan peledak tersebut di sekitar lokasi penemuan.**