Dua Warga Inggris Jadi Korban Bom Bunuh Diri ISIS, Dominic Raab: Biadab

Dua Warga Inggris Jadi Korban Bom Bunuh Diri ISIS, Dominic Raab: Biadab

London - Akibat serangan bom bunuh diri oleh 2 orang anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Khorasan atau ISIS-K  di gerbang bandara Kabul, Afghanistan menewaskan lebih dari 170 orang, termasuk 13 tentara Amerika Serikat (AS), dua warganya diantara korban tersebut adalah warga Inggris.

Serangan bom bunuh diri itu terjadi di tengah kerumunan yang berkumpul di gerbang bandara Kabul pada Kamis (26/8) malam, demi menunggu proses evakuasi.

Atas kejadian ini otoritas Inggris menyebutkan bahwa seorang anak dari seorang warga Inggris lainnya juga menjadi korban jiwa dari ledakan bom yang diklaim oleh kelompok ISIS-K itu.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, dalam pernyataan pada Jumat (27/8) waktu setempat. Identitas warga negara Inggris yang tewas dalam serangan bom itu tidak disebut lebih lanjut.

"Saya sangat sedih mengetahui bahwa dua warga negara Inggris dan anak dari seorang warga Inggris lainnya tewas dalam serangan teror kemarin, dengan dua orang lainnya luka-luka," tutur Raab, seperti dilansir AFP, Sabtu (28/8/21).

"Ini adalah orang-orang yang tidak bersalah dan ini merupakan tragedi ketika mereka berupaya membawa orang-orang tercinta mereka ke tempat yang aman di Inggris, mereka dibunuh oleh para teroris pengecut," sebutnya.

Dari laporan Associated Press menyebut sedikitnya 169 warga Afghanistan dan 13 tentara AS tewas akibat ledakan bom itu.

Serangan bom itu disebut menargetkan pasukan militer AS yang mengamankan evakuasi di bandara Kabul, namun banyak menewaskan warga sipil yang berkumpul di gerbang bandara dalam kecemasan menunggu evakuasi.

"Serangan keji kemarin menggarisbawahi bahaya yang dihadapi mereka yang ada di Afghanistan dan memperkuat alasan kami melakukan semua hal yang kami bisa untuk mengevakuasi orang-orang. Kami menawarkan bantuan konsuler untuk keluarga mereka," ucap Raab dalam pernyataannya.

Selain kegeraman Inggris, militer AS telah melancarkan serangan drone terhadap target yang disebut sebagai aktor teror tersebut, pada Jumat (27/8) waktu setempat.

Tidak disebutkan lebih lanjut soal identitas target serangan drone AS itu. Hanya disebutkan bahwa serangan drone itu menargetkan seorang anggota ISIS-K yang menjadi 'perencana' terkait serangan terhadap AS di Kabul.**