Diajak Jujur Kadiskes Riau Bungkam

Pemprov Riau Sebaiknya Kampanyekan Tentang Kesadaran, Kepedulian dan Kejujuran Pada Masyarakat Terkait Bahaya Covid-19

Pemprov Riau Sebaiknya Kampanyekan Tentang Kesadaran, Kepedulian dan Kejujuran Pada Masyarakat Terkait Bahaya Covid-19

Pekanbaru - "Perlunya evaluasi PPKM level 4 diwilayah Kota Pekanbaru". Kalau kita lihat ditengah kota Pekanbaru banyak spanduk terpampang tokoh-tokoh politik berwajah ganteng dengan segudang program, namun sayang ditengah merebaknya penyebaran virus covid-19 varian delta di Provinsi Riau tidak ada satupun spandukpun terpantau yang mengkampanyekan himbauan Pemerintah tentang Kesadaran,kepedulian dan kejujuran Masyarakat terkait bahaya Covid-19 yang bertujuan untuk menghambat lajunya penyebaran virus di Kota Madani.

Misalnya baleho atau spanduk yang bertuliskan "Cukup saya yang terpapar,Saya tidak akan tularkan pada orang lain apalagi pada keluarga saya." Atau "Apabila saya merasa ada gejala demam,Saya akan langsung mendatangi Fasiltas kesehatan atau jauhi kerumunan".

Atau "sayangi keluarga Anda dari paparan Covid-19 dengan bersikap jujur tentang kondisi kesehatan diri sendiri". Atau "Dengan kesadaran dan sikap jujurnya masyarakat sangat membantu Pemerintah dalam proses percepatan penanganan Covid-19".

Atau "Anda sakit..? jujurlah pada diri sendiri". Atau "Terpapar Covid-19 bukan Aib, Jadi Jujurlah pada Dirimu jangan membahayakan orang lain apalagi orang yang kamu sayangi".

Atau "Anda kurang sehat jangan dulu beraktivitas diluar Rumah". atau "Jujur terhadap diri sendiri bukan dosa".

Narasi diseluruh spanduk yang ada ditengah kota maupun di tempat yang mudah terlihat yang dibangun ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat didalm proses percepatan penaganan Covid-19 di Riau maupun didaerah lain.      

Seharunya spanduk yang ada di Kota Pekanbaru untuk sementara sebaiknya digantikan dengan himbauan yang bersifat edukasi terhadap masyarakat tentang bahaya penyebaran virus corona varian delta yang sudah banyak menyebar ditengah masyarakat saat ini.

Atau minimal pemilik papan reklame untuk sementara tidak memikirkan keuntungan dulu karena papan spanduknya akan digunakan pemerintah untuk himbauan sehingga kampanye sehat ini bisa dilihat masyarakat setiap hari.

Mungkin di kota Pekanbaru banyak orang pintar namun kalau kita amati tidak banyak orang yang peduli terhadap kesehatan masyarakat dalam percepatan penaganan Covid-19.

Saran himbauan tersebut harus segera di kampayekan oleh pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian dan kesadaran masyarakat tetang bahaya paparan virus covid-19. 

Tindakan ini merupakan himbauan pemerintah terkait pencegahan sebaran virus covid-19 sehingga fasilitas kesahatan tidak penuh lagi. Apalagi dengan pemisahan masyarakat yang terpapar dengan masyarakat sehat akan meningkatkan roda perekonomian sementara masyarakat yang terpapar akan cepat ditangani tanpa harus antri di rawat pada Fasilitas kesehatan.

Tindakan himbauan pemerintah ini membuat pemerintah selangkah didepan dalam proses percepatan penanganan penyebaran covid-19 diwilayah Prov Riau, "apalagi biaya pemuatan sapanduk ini tidak mahal dan tidak merusak APBD dibandingkan pemulihan kesehatan yang saat ini terjadi.  

Tentunya tak lupa,selain penerapan prokes yang ketat perlunya kampanye edukasi yang dilakukan pemerintah melalui Gugus tugas dan Dinas kesehatan Prov Riau terkait sikap jujur dan bertanggungjawab terhadap kesehatan orang lain oleh mayarakat didalam percepatan penanganan covid-19 di wilayah Riau akan membantu banyak pihak.

Apalagi terdengar sebelum pemberlakuan PPKM terdeteksi Cluster perkantoran yang disinyalir disebabkan oleh adanya pegawai tidak jujur terhadap kesehatan diri sendiri yang tetap memaksakan masuk kantor sehingga menciptakan Cluster perkantoran.

Dengan terbentuknya sikap jujur dan bertanggung jawab terhadap kesehatan orang lain oleh masyarakat yang merasakan gejala atau gangguan kesehatan akan membuat masyarakat yang bergejala langsung memeriksakan diri ke Fasilitas kesehatan, "Biayanya juga kan ditanggung pemerintah alias gratis".

Agar yang beraktivitas betu-betul masyarakat yang sehat sehingga roda  ekonomi pun tetap berjalan tanpa perlunya pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat yang berimplikasi langsung terhadap roda perekonimian di Riau.

Ini merupakan win-win solutiont terhadap dua permasalahan besar yang dihadapi Indonesia yaitu permasalahan kesehatan masyarakat dan permasalahan Perekonomian nasional.

Diketahui penularan Covid-19 juga sangat dipengaruhi oleh orang-orang yang tidak jujur terhadap kondisi kesehatan sendiri , bahkan ada juga masyarakat yang menganggap paparan Covid-19 merupakan aib dan ada juga yang menganggap covid-19 tidak ada.

Dengan adanya fakta yang terjadi ditengah masyarakat ini tentunya dengan tindakan-tindakan kampanye edukasi dari pemerintah (stake holder) terhadap masyarakat didalam meningkatkan kesadaran, kepedulian dan kejujuran akan mempercepat proses percepatan penanganan covid-19. "Pemerintah tidak bisa melaksanakan penanganan covid-19 sendiri tanpa adanya kerjasama dari masyarakat".   

Apalagi virus Covid-19 varian delta diketahui memiliki daya sebar lebih cepat dan daya serang terhadap kesehatan lebih dahsyat."Karena virusnya menyebar melalui orang (manusia),maka dapat di lawan dengan peningkatan imunitas dan peningkatan kesadaran (kepedulian) serta sikap jujur dari manusianya"

Sayang ketika program ini disampaikan pada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dra.Mimi Yuliani Nazir.Apt beliau tidak mau berkomentar alias tidak menjawab pesan WhatsApp redaksi kabarriau.com.**