Geli Juga, Ini Pengakuan PKL Jakarta Saat PPKM Diberlakukan

Geli Juga, Ini Pengakuan PKL Jakarta Saat PPKM Diberlakukan

Jakarta - Pedagang kaki lima (KPL) gorengan di Pasar Senen, Jakarta, mengaku sudah berjualan sejak PPKM Darurat diberlakukan. Pagi ini mulai beraktivitas awalnya, dia sempat kucing-kucingan dengan Satpol PP. Namun sejak kemarin, dia sudah mulai berjualan seperti biasanya.

Dia beralasan, langkah itu diambil untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sekaligus membayar kontrakan rumah. Terlebih, kata Wahyu, dia mempunyai satu orang anak yang duduk di kelas 4 SD.

"Sebenarnya pas PPKM Darurat itu juga sudah mulai coba jualan lagi. Tapi kita masih kucing-kucingan, kalau ada satpol PP lewat, ya kita nepi dulu gitu. Nanti kalau sudah aman, baru jualan lagi," ujar Wahyu saat temui di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (27/7/21).

"Kalau gak jualan ya susah. Saya punya satu anak masih kecil kelas 4 SD. Rumah juga ngontrak. Kan saya juga butuh buat makan sehari-hari, bayar kontrakan juga," jelasnya.

Dilansir dari laman detikcom, Pria berusia 56 tahun itu mengaku, sejak PPKM Darurat diberlakukan, pendapatannya mulai berkurang. Sebelumnya dia mengaku bisa mendapatkan pemasukan, namun saat PPKM darurat itu pendapatannya jadi tidak menentu.

"Pas awal-awal PPKM itu masih bisa bertahan, alhamdulillah gitu ya. Tapi pas kemarin itu yang PPKM darurat ya, itu saya udah mulai jatoh banget. Pendapatannya jadi gak nentu," ujarnya.

Kendati demikian, dia pun masih mensyukuri kondisi saat ini. Pasalnya, Wahyu masih bisa mendapatkan uang di tengah kondisi sulit. Dia pun masih bisa membeli makan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Setiap harinya, Wahyu berdagang mulai pukul 07.30 WIB hingga 20.00 WIB. Hanya saja saat ini, jumlah pembeli tidak ramai seperti sebelum PPKM.

"Kalau sekarang ya paling cuma nunggu orang datang aja. Kayak tadi habis belanja ada yang mampir beli, ya saya layani," katanya.

Sementara itu, pedagang lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya menjelaskan, dia berjualan bubur sejak tujuh tahun yang lalu. Namun, pendapatannya nyaris berkurang sejak pemerintah menetapkan kebijakan PPKM darurat.

Awalnya, dia sempat berhenti berdagang karena khawatir disidak Satpol PP. Namun, sejak pemerintah memberi kelonggaran pada pedagang, dia mulai berjualan kembali.

Saya baru mulai jualan lagi itu kemarin. Kan kalau PPKM darurat itu, kita benar-benar dibatasi. Jadi kehambat juga kan. Daripada dagangan kita dirusak, ya mending ditahan dulu jualannya. Kita pedagang juga gak mau ambil risiko kan," kata dia di Pasar Senen.**