Anak Nelayan Inhu ke PON Papua, "Bunda Maria Tergugah"

Anak Nelayan Inhu ke PON Papua, "Bunda Maria Tergugah"

Direktris PT SSR Group Maria Fransisca Endy, Didampingi Suami Hendry Endy Serahkan Alat Tinju Kepada Atlet PON Papua, Chindy Chinora

INHU - Berlatar belakang ekonomi orang tua yang masih berjuang 'digaris kemiskinan', siapa sangka perempuan 22 tahun kelahiran daerah terpencil asal Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau ini punya tiket mengikuti kompetisi ke kancah Nasional Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Papua mendatang.

Namun siapa yang sangka di balik itu semua tersimpan sederet prestasi cabang olahraga (Cabor) tinju yang sudah dikantonginya. 

Alhasil kisah haru anak nelayan asal Kecamatan Kualacenaku Inhu itu berhasil menyentuh hati pengusaha lokal dan diangkat jadi seperti 'anak'.

Chindy Chinora namanya, kelahiran tahun 1999 dan tinggal bersama orang tua di Desa Tambak Kecamatan Kuala Cenaku itu adalah seorang putri dari seorang Nelayan namun mengantongi sejumlah prestasi dari cabang olahraga (cabor) Tinju.

Bahkan untuk meringankan beban orang tua nya Chindy Chinora sendiri bekerja di Banpol PP Inhu agar dapat menyambung hidup, di sela-sela waktu dia pun giat berlatih untuk mengasihi teknik bertarung diatas ring. 

Untuk perhelatan PON Papua nanti dari modal spirit seorang pengasuh dan segudang prestasi, Chindy Chinora menargetkan emas di kelas 51 Kg dari perhelatan PON Papua, Oktober mendatang.

Bagi Chindy, dengan latar belakang ekonomi yang sangat pas - pasan bukanlah halangan dari pasangan suami istri Masri Girin dan Mastuti itu untuk berhenti mengejar mimpinya menjadi seorang petinju profesional untuk membawa nama bumi Indragiri yang harum.

"Terkadang ada titik balik yang membuat saya sedih mengingat bapak saya hanya seorang nelayan dengan pendapatan yang tak pasti harus menghidupi kami anak-anaknya. Nah ini menjadi acuan saya agar terus bersemangat mengejar cita-cita dan mengharumkan nama kampung," cerita Chindy beberapa waktu lalu.

Masih kata anak kedua dari pasangan suami istri Masri Girin dan Mastuti ini, pendapatan orang tuanya dari mencari ikan tradisional tidak lah selalu berbuah manis karena disaat bepergian mendayung sampan sebagai nelayan orangtuanya harus memperhatikan aspek alam. 

"Kalau pendapatan perhari tak bisa dipastikan melihat air sungai apakah tengah pasang ataupun surut malah kadang kala sama sekali gak ada dapat untuk di jual  dan di jadikan uang, kadang cuman dapat untuk lauk makan di rumah saja," tuturnya. 

Setelah viral dan memboming  terdengar oleh kalangan pengusaha di Inhu atas prestasi yang diraih seorang 'anak kampung' dan berlatar belakang ekonomi susah pula tapi bisa bersaing untuk ikut kompetisi ke PON di Papua akhirnya menggugah hati mulia sepong 'Bunda Maria'.

Bahkan dengan dermawan nya si 'Bunda Maria' telah menjadikan Chindy sebagai anak angkatnya sekaligus menghantarnya ke tempat yang lebih layak.

Sebab kisah inspiratif itu seolah menjadi magnet bagi istri Pengusaha muda Hendry Endy dan siap memberi dukungan moral dan finansial hingga akhirnya sampai kepada Direktur dan Direktris PT Swakarsa Sawit Raya (SSR) dan PT Sawit Inti Raya (SIR), Hendry Endy dan Maria Fransisca Endy.

Tak sungkan-sungkan, selain menganggap Chindy sebagai anak asuh, pengusaha sukses yang bergerak di bidang kelapa sawit tersebut diam-diam memberikan dukungan kepada Chindy dengan cara menyalurkan segala bentuk perlengkapan atlet tersebut agar dapat meraih cita-cita dan menyabet medali emas di ajang PON nanti.

"Ini menjadi kisah inspiratif bagi kita semua, bagaimana dia (Chindy-red) yang berjuang untuk daerah, mengejar cita-cita tak terlupakan dengan keterbatasan ekonomi yang ada," ujar Direktris Maria Fransisca Endy di sela-sela pertemuannya dengan Chindy Chinora di Pekanbaru.

"Puji tuhan dengan perjalanan perjuangan Chindy ini menjadi pembelajaran bagi kita agar tak menyerah dengan keterbatasan apapun," sambung Maria menyebut peduli sesama itu sebagai wujud peduli perusahaan yang dipimpinnya turut andil memberikan dukungan moral kemanusiaan terlebih bagi seorang mempunyai historis pejuang.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) KONI Inhu Supri Handayani menjelaskan atlet asal Inhu menyumbang tiga atlet untuk mengikuti PON Papua mendatang.

"Selain Chindy pada cabor tinju dua atlit lainnya juga siap memberikan yang terbaik pada cabor panjat tebing," sebut Supri yang kerap dipanggil nama Ando itu di Pematangreba. (Tim)

Berikut sederetan prestasi yang dijajal Atlet Tinju Chyndi Chynora.

01. Juara II Porprov Riau Tahun 2014

02. Juara I Kejurda di Kabupaten Pelelawan Tahun 2015

03. Juara 1 Kejurda di Kabupaten Bengkalis Tahun 2015

04. Juara III Kejurnas PPLP Sumatera Utara Tahun 2016

05. Juara II Kejurnas PPLP di Nusa Tenggara Timur Tahun 2016

06. Juara I Porprov Riau Tahun 2017

07. Juara I Popnas Semarang Tahun 2017

08. Juara I Kejurnas PPLP Ambon Tahun 2017

09. Juara I Petunju Putri di Kejutwil  Sumatra Barat Tahun 2017

10. Juara I Porwil Bengkulu Tahun 2019.