LGBT Hongaria Mulai Resah, "Tak Ada Tempat Bagi Homosek Disini"

LGBT Hongaria Mulai Resah, "Tak Ada Tempat Bagi Homosek Disini"

Belgia - Homoseksualitas bukan pilihan, tapi homofobia adalah pilihan. Kita tidak bisa menerima legislasi yang melegitimasi perilaku semacam itu, demikian kata PM Belgia, Alexander De Croo.

Pernyataan Croo ini membuat perdebatan keras di Hongaria, ucapannnya kembali menjadi pusat perhatian dalam Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa, Kamis (24/06).

Penyebabnya adalah UU anti-propaganda LGBTQ yang baru disahkan oleh parlemen di Budapest. Legislasi itu dianggap bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan UE.

Pernyataan paling pedas datang dari Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte. "Menurut saya, Hongaria tidak lagi memiliki tempat di Uni Eropa," kata dia. Di hadapan PM Viktor Orban, Rutte menghardik, "Anda kelewatan. Ini sudah berlebihan," tukasnya.

Satu-satunya kepala negara yang mengaku gay, PM Luksemburg Xavier Bettel, juga dikabarkan mendamprat Orban. "Anda sudah melewati batas."

Hujan kecaman terhadap Hongaria mendominasi jalannya hari pertama KTT Uni Eropa di Brussel.

Agenda utama pertemuan sebenarnya berkisar pada hubungan dengan Rusia dan Turki, serta program pemulihan ekonomi pascapandemi.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengakui pembahasan di hari pertama berlangsung, "kami menegaskan nilai-nilai fundamental yang sedang kami perjuangkan," dan bahwa Hongaria akan "berurusan dengan Komisi Eropa".**

    Baca Juga :