Berdasarkan Survey Fitur Paylater Populer Ditengah Pandemi

Berdasarkan Survey Fitur Paylater Populer Ditengah Pandemi

Game - Berdasarkan survey yang dilakukan Katadata Insight Center bekerjasama dengan Kredivo pada rentang Januari – Desember 2020, ditemukan lebih dari 50% pengguna situs belanja daring yang memilih untuk mendanai belanja mereka menggunakan fitur Paylater.

Katadata Insight Center, Mulya Amri, mengungkap bahwa riset tersebut juga menemukan fakta mengejutkan. Terdapat nyaris 90% konsumen yang mengetahui cara kerja PayLater dan mengatakan bahwa sejauh ini sudah merasa puas.

Bahkan terdapat 50% dari para pengguna tersebut yang berencana menerapkan penggunaan PayLater pada frekuensi yang lebih sering. 

Kondisi ini dipicu pandemi Covid-19 yang dua tahun belakangan telah melanda dunia, lalu berbagai perubahan pun tak pelak terjadi, salah satunya adalah perubahan pola perilaku konsumsi masyarakat dalam melakukan belanja daring.

Riset ini sendiri dilakukan dengan melibatkan 6 situs belanja daring terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, riset ini juga menemukan terdapat sekitar 40% pengguna situs belanja daring yang menggunakan fitur yang sama untuk mengatur pengeluaran bulanan mereka. Berbagai sektor pengeluaran pun tak terkecuali, mulai dari listrik, air, hingga telekomunikasi.

Meski demikian, belum semua sektor pengeluaran atau belanja bisa menggunakan fitur ini, misalnya top up akun di Fun88. Riset ini mengungkapan betapa adopsi belanja daring akan terus mengalami peningkatan di tengah masyarakat.

Kondisi penguncian wilayah dan dorongan agar masyarakat berada di rumah mendorong masyarakat untuk mengutamakan belanja dan metode pembayaran digital. Terlebih fitur ini dianggap mampu memberikan kemudahan pembayaran yang aman, nyaman, dan cepat sehingga membuat tingginya Kepuasan Pengguna.

Tak hanya itu, studi yang sama juga menyebutkan popularitas PayLater lebih tinggi daripada kartu kredit. Hal ini bisa dilihat dari persentase pembayaran dengan PayLater yang menyentuh angka 27%.

Sementara kartu kredit hanya mampu mencapai kisaran 6%. Sementara dari segi literasi terkait fungsi, manfaat, maupun risiko PayLater, terdapat 86% masyarakat yang memilik pengetahuan yang dianggap cukup tentang metode pembayaran ini. 

Sementara jika ditilik dari rentang penggunaan, sebagian besar pengguna PayLater saat ini baru menggunakan fitur ini di bawah 1 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan adanya lonjakan besar penggunaan metode pembayaran alternatif ini ketika pandemi menerpa. 

Hal menarik lainnya juga dikemukakan riset ini. Sebanyak 69% dari pengguna situs belanja daring tersebut juga mengatakan bahwa PayLater sangat membantu mereka menjadi sumber pembiayaan alternatif.**