Penggemar Musik Riau Merasa "Ditipu" PT Kode Group Indonesia

Masido SH; Karena Merugikan Orang Banyak Selayaknya Polda Riau Turun Tangan

Masido SH; Karena Merugikan Orang Banyak Selayaknya Polda Riau Turun Tangan

Pekanbaru - Do Music Festival gagal menggelar acara Konser Musik yang di dukung oleh Bold Xperience, dan MYMP pada 14 September 2019 lalu, acara yang rencananya diadakan di lokasi wisata alam Kota Pekanbaru, Alam Mayang tersebut kini menjadi sorotan. Acara gagal uang tiket yang sudah terlanjur dibayar penonton tidak dikembalikan (refund).

Uang Milyaran hasil pembelian tiket yang terlanjur dibeli melalui transaksi online dan offline itupun sekarang diduga masih mengendap di rekening perusahaan PT Kode Group Indonesia. Do Musik Festival 2019 sendiri kabarnya dibawah naungan Kode Group yang berkantor di Kota Pekanbaru, Riau.

Dari data yang dilihat kabarriau.com terkait Do Musik Festival 2019, diketahui sejatinya pentas hiburan bernuansa musik dan seni itu akan menghadirkan beberapa artis papan atas, seperti Shella on 7, hingga artis dari manca Negara. Penonton berharap pengembalian uang walau itu dipotong.

Sejumlah pencandu musik di kota Pekanbaru mengaku dirugikan oleh pihak penyelenggara Do Musik Festival 2019 ini, ada kecewa, ada yang merasa tertipu dan ada yang jengkel, pasalnya pasca acara tersebut batal oleh pihak penyelenggara korban telah acap kali untuk berusaha mengonfirmasi pihak Do Musik Festival 2019, mereka memberikan alasan dalih kabut asap dan pandemi corona.

"Kalau alasan pandemi corona tentunya uang kami dikembalikan, ditanya penyelengara melalui nomor HP 082180600822 sebelumnya menjawab, namun sekarang HP ini sudah dimatikan," kata pengacara Korban, Masido Prawiro M, SH, Jumat (11/6/21).

"Saya sudah layangkan surat Somasi pertama kepada pihak penyelenggara Do Musik Festival 2019, dan dijawab hanya dengan ditulis hehehe," terang Masido.

Dikatakan Masido, ada pihak yang mengaku direktur utama PT Kode Group Indonesia yang bernama Dian Afritama melalui Instagram menjawab, pengembalian uang dijawab dengan cengengesan "seperti mencemeeh kami pihak yang dirugikan ini," katanya.

"Yang dijawab kapan ada waktu ngobrol mengenai hal ini," demikian ujar direktur ini pada Masido, pada (14/2/20) lalu.

Masido berharap kasus dugaan penipuan ratusan orang di Pekanbaru ini dilirik oleh Polda Riau, "Kalau sudah merugikan orang banyak selayaknya Polisi turun tangan," pungkas Masido.

Sampai berita ini dirilis pihak PT Kode Group Indonesia tidak bisa dikonfirmasi, pasalnya HP mati.**