INHU - Kepala Desa (Kades) Gumanti Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau kepada Pekanbaru Pos membenarkan ratusan Truck Proyek angkutan tandan buah sawit (TBS), angkutan Batubara dan Truck angkutan kayu Akasia disandra ratusan orang emak-emak, Rabu 09 Juni 2021.

Emak-emak Warga disepanjang jalan Napal RT 01 RW 05 itu kehabisan sabar dan mengamuk dengan menyetop kendaraan berat disebabkan kondisi Jalan Napal kian hari semakin rusak berat, becek dikala musim penghujan dan berdebu dimusim kemarau mengakibatkan Warga kehabisan sabar. 

"Iya, dari jam sembilan tadi hingga sekarang, emak emak itu masih memboikot jalan," Kades Gumanti, Irjon, membenarkan.

"Paling jahat itu, angkutan Batubara, mereka itu konvoi hingga enam unit sehingga jalan berdebu dan becek dimusim hujan," sambung Irjon lewat seluler.

Parahnya lagi, kata Irjon, jalan berdebu disepanjang 4 kilometer dikuatirkan akan 'mengancam' kesehatan warga. "Warga itu bisa makan debu bahkan mengganggu eksistensi warung warga karena debu dan jalan becek," tuturnya.

Terpisah, penggiat lingkungan, Mili Taufik warga Peranap turut mengecam mobilitas angkutan berat yang melintas di jalan Napal mencapai ratusan unit per hari namun tidak mempertimbangkan dampak lingkungan. "Water Truck nya cuma satu unit, itupun colt disel," sesalnya.

Parahnya lagi, kata Mili, dari tahun ke tahun Manajemen Perusahaan pemakai jalan Napal hanya berjanji akan memperbaiki jalan Napal namun tak kunjung terealisasi bahkan mobil tonase berat sudah merusak jalan aspal. 

"Jangankan mau memperbaiki, menyiram jalan saja kurang maksimal," papar Mili.

Senada dengan Kades Irjon, Taufik tidak menepis perusak jalan Napal adalah diperparah akibat angkutan Batubara yang mencapai ratusan unit per hari dengan tonase mencapai 35 ton.

Sebab di daerah tersebut dan pengguna jalan Napal tercatat dua perusahaan tambang Batubara. Yakni PT Samantaka di Desa Pauh Ranap Kecamatan Peranap dan Perusahaan Investasi Riau (PIR) di Desa Pematang Benteng Kecamatan Batang Peranap. (Sandar Nababan)