Penyandang Dana Teror Kepala Anjiang Ditangkap, Ini Penjelasan Kapolresta Pekanbaru
Pekanbaru - Kapolresta Pekanbaru, Kombes Nandang, mengungkap peran YS, terkait kasus dugaan teror kepala anjing ke rumah pejabat Kejaksaan Tinggi Riau, Muspidauan. YS ditangkap di Padang, Jumat (28/5/21) kemaren.
"Dia diduga sebagai penyandang dana teror itu. Pelaku ditangkap setelah empat orang eksekutor ditangkap lebih dulu," kata Nandang, Senin (31/5/21).
Ungkap Nandang, YS sempat melakukan rapat di kantor LAM Pekanbaru sebelum teror dilakukan. Pelaku meminta para eksekutor melakukan teror karena ada Musyarwarah Daerah Luar Biasa Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru.
"Mereka sempat rapat, kalau istilah pidana itu ada pemufakatan jahat. Jadi mereka ini melakukan pemufakatan jahat sebelum teror, YS ini bilang 'Kalau Muspidauan Ketua LAM, nanti kalian tidak dipakai lagi'," ungkap Nandang.
Usai melakukan bujuk rayu, YS meminta para eksekutor melakukan teror. Mantan anggota DPRD Pekanbaru periode 2009-2014 dan 2015-2019 memberikan modal dan upah untuk melakukan teror.
"Setelah beraksi, para eksekutor melapor kalau tugas sudah selesai. Lalu Yose ini kabur, sementara eksekutor empat orang telah kita tangkap lebih dulu. Terkait dana berapa untuk para eksekutor masih kami dalami," katanya.
Sebelumnya, aksi teror terjadi terhadap tiga pejabat di Riau dalam rentetan waktu bersamaan. Teror pertama terjadi terhadap Ketua NU Rusli Ahmad. Rumahnya dicoret kata-kata kasar pada 3 Maret 2021.
Teror kemudian terjadi di rumah Kasi Penkum Kejati yang juga Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru Muspidauan pada Kamis (5/3) malam. Rumahnya dilempar kepala anjing.
Teror juga terjadi di rumah Sekretaris LAM Riau Nasir Penyalai. Setelah diusut, kasus ini rupanya berawal dari Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru. Dalam musdalub itu, Muspidauan terpilih sebagai Ketua.**