Main Game Tiap Hari Anak 12 Tahun di Banyumas Drop Lalu Dirawat dan Meninggal
Banyumas - Dkatakan meninggal akibat kecanduan game online, seorang anak berusia 12 tahun di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meninggal pada Selasa (25/5/21) kemarin setelah mendapat perawan dari RSUD Banyumas.
"Kabarnya anak tetangga kami itu tidak enak badan, yang jelas anaknya pegang HP itu saja.Terasa tidak enak badannya mulai hari raya kedua. Setelah itu langsung drop," jelas tetangganya.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Banyumas dr Rudi Kristiyanto, pada media membenarkan bahwa anak tersebut sempat menjalani perawatan di RSUD Banyumas pada tanggal 16-17 Mei 2021.
Pasein tersebut katanya, "didiagnosis mengalami gangguan mental organik (GMO) dan encephalitis?.
"Berdasarkan rapat bersama antara dokter spesialis jiwa dengan dokter spesialis anak. Pasien tersebut diprogram karena ada gangguan mental organik dan encephalitis, jadi diprogramlah CT scan dengan obat-obatan yang sudah dijalankan," ujarnya.
Dengan itu, lanjut dia, maka obat-obatan masuk sesuai dengan indikasi medisnya ditambah dengan program CT scan untuk penegakan diagnosis tersebut. Dengan harapkan pengobatannya dapat lebih detail.
Baca Juga :
"Tapi untuk kasus ini, pasien tidak jadi dilakukan CT scan karena penolakan CT scan, dan meninggalnya di rumah karena menolak tindakan untuk penegakan diagnosis," jelasnya.
Dia juga mengungkapkan jika tidak ada diagnosis kecanduan game online. Karena dalam istilah diagnosis medis tidak ada kecanduan. Diagnosisnya adalah gangguan mental organik dan encephalitis.
"Diagnosis medis tersebut sudah sesuai dengan standar internasional berdasarkan WHO," jelasnya.
"Itu istilah medis, gangguan mental organik itu gangguan mental yang disebabkan kelainan organik, organiknya encephalitis itu. Encephalitis itu gangguan pada otak. Tidak ada istilah medis kecanduan game online," ucapnya.**