73 Penyidik KPK Protes Tes TWK, Koruptor: Yuk "Kubur" KPK

73 Penyidik KPK Protes Tes TWK, Koruptor: Yuk "Kubur" KPK

Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan dan ke-74 rekannya menyatakan sikap akan melakukan perlawanan setelah dinonaktifkan pimpinan KPK usai dinyatakan tak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

"Alasan utama 75 pegawai protes krn setiap upaya utk matikan KPK harus dilawan, dan memberantas korupsi adl harapan masy," tulis Novel dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, yang dilhat redaksi padsa Minggu (16/5/21).

Langkah yang akan ditempuh Novel dan rekan-rekannya, adalah dengan menggandeng koalisi masyarakat sipil antikorupsi dan tentunya mereka butuh dukungan masyarakat Indoensia.

Novel dalam Instagram pribadinya, mengatakan, kenyataan  hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) sungguh ironi. Pasalnya, upaya dugaan untuk mematikan KPK justru dilakukan oleh pimpinan lembaga antikorupsi itu sendiri.

"Ironi, krn upaya ini dilakukan oleh Pimp KPK dan baru kali ini," ujar Novel Baswedan. Menurut Novel, "protes kebijakan Ketua KPK juga merupakan bentuk perlawanan terhadap upaya "pembunuhan" KPK.

Pimpinan KPK dinilai mereka telah "sewenang-wenang" menonaktifkannya dirinya bersama 74 pegawai lainnya, hal itu usai mereka dinyatakan tidak lolos tes TWK "Kita akan melakukan perlawanan atas tindakan Ketua KPK Firli Bahuri bersama Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi.

Novel menduga TWK digunakan sebagai alat untuk menyingkirkannya bersama 74 pegawai KPK lainnya. "Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dijadikan alat utk singkirkan 75 pegawai KPK yg kritis & berintegritas. Ini upaya terakhir utk mematikan KPK," tegas dia.**