Oknum Dicurigai "Peliharaan" Pengusaha

Arimbi; Diduga Gakum KLHK Wil II Sumatera "Masuk Angin"

Arimbi; Diduga Gakum KLHK Wil II Sumatera "Masuk Angin"

Pekanbaru - Pengawasan oleh petugas Balai Gakkum KHLK Wilayah II Sumatera di Riau, terkesan abai dengan laporan masyarakat terhadap penguasaan lahan negara oleh pengusaha. Salah satu contohnya perambahan dan pembukaan perkebunan tanpa izin Pelepasan alias ilegal di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Bahkan saking lalainya, Yayasan Anak Rimba Indonesia (Arimbi), Senin (12/4/21) melaporkan ada aktivitas alat berat yang bekerja di lahan Koperasi Sungai Jernih (KSJ) atau yang dikenal warga dengan nama kebun Lorena yang jelas berada dalam kawasan HPT Tesso Nilo, semua aparat terkait itu cuek.

Bahkan salah seorang anggota Gabum bernama Zulbahri terkesan seperti acuh dengan laporan tersebut.

"Dimana koordinatnya silahkan layangkan surat ke kantor Gakum di Pasar Pagi Panam, nanti akan kita cek dulu dan berkordinasi," kata Zulbahri diungkap salah seorang anggota Arimbi, Indra.

Kata Indra entah berkordinasi pada siapa "kita tak tahu, mungkin saja diduga berkordinasi pada pengusahanya," kata Indra.

Terang Indra kepada media ini, saat itu juga Yayasan ARIMBI melayangkan surat laporan ke Balai Gakkum KHLK Wilayah II Sumatera di Riau, namun hingga saat ini aktivitas di HPT tersebut masih dibiarkan merajalela.

"Logikanya surat sudah kita masukkan dan titik kordinat sudah tetera dalam surat kita itu, kok tidak ditangkap, atau minimal memberikan jawaban lah," kata Indra.

Sebelumnya tim Arimbi sudah turun kelapangan dan berkordinasi dengan petugas Balai Taman Nasional Tesso Nilo (BTNTN) namun terhalang di kantor pengawas gajah Pelalawan itu , sebab sesuai tugasnya BTNTN Pelalawan hanya mengawasi kawasan hutan yang dihuni gajah.

"Yang bertanggung jawab adalah Gakum pak, kita bertanggung jawab di kawasan TNTN nya saja bukan di HPTnya," kata salah seorang petugas pada tim Arimbi.

"Kalau begini cara kerja petugas Balai Gakkum KHLK Wilayah II Sumatera di Riau wajar saja ada issu oknum petugas 'dipelihara oleh pegusaha'," pungkas Indra.

Redaksi kabarriau.com mencoba menghubungi Zulbahri memalui HP 0852652809XX, apakah benar dia berkordinasi sama pihak Lorena sayang beliau tidak menjawab.**