Apa Kaitannya Limbah CPI dengan Rencana Reshuffle Kabinet, Siap-siap Aja Menteri yang Tak Peduli Rakyat

Apa Kaitannya Limbah CPI dengan Rencana Reshuffle Kabinet, Siap-siap Aja Menteri yang Tak Peduli Rakyat

Jakarta - Siap-siap menteri yang tidak tanggap atas laporan masyarakat khusunya laporan terkait dugaan pencemaran limbah miyak PT Chevron Pacifis Indonesia (PT CPI) blok Rokan yang meresahkan petani sawit di Riau.

Hasil wancara wartawan dalam konfrensi pers secara daring dengan Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, menyebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin akunya sudah diajak Presiden Joko Widodo diskusi terkait reshuffle kabinet.

"Kalau terkait dengan soal apakah nanti ada reshuffle, tentu Wapres udah rembukan, diajak rembukan oleh presiden," kata Masduki  Senin (12/4/21).

Reshuffle kabarnya sehubungan dengan disetujuinya selain laporan masyarakat atas kinerja Menteri, juga dalampembentukan Kementerian Investasi dan penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristek.

Meski begitu, Masduki tidak bicara detil menyebut soal reshuffle, karena akunya dia belum memperoleh kabar terkini soal reshuffle. "Nanti akan ada pembicaraan spesifik antara presiden dan wapres dan kalau semuanya clear baru dibicarakan," terangnya.

Atas rencana Reshuffle mendapat tangkapan dari kalangan pegiat lingkungan Riau, apalagi PT CPI jelang hengkang meninggalkan limbah yang akan menjadi beban rakyat Riau.

"Kita harap Jokowi dan Wapres komitmen menperjuangkan kepentingan Rakyat, agar limbah yang masih berserakan di Riau agar dibersihakn (remediasi) CPI sebelum habis kontrak,, Kapan perlu tukar menteri yang bertanggung jawab," kata pegiat lingkungan Anak Rimba Indoensia (Arimbi). Mattheus.S.**