Wartawan Diburu Preman Rohil Liput Pelabuhan Internasional Bagansiapiapi yang Nyaris Ambruk
Rohil - Proyek penyidikan Proyek Pelabuhan Internasional Bagansiapiapi yang dibiayai oleh APBN Melalui Kementrian Perhubungan laut Kantor Otoritas Syahbandar pelabuhan (KSOP) Bagansipiapi, Rohil, senilai 20 M "nyandat".
Tragisnya bukan saja nyaris ambruk, wartawan yang hendak meliput diburu sekumpulan preman yang menjaga pelabuhan tersebut.
Sebelumnya, Kejaksaan Negeri Rokan Hilir dikabarkan masih melakukan pengumpulan barang bukti (BB) dalam kasus dugaan korupsi pembangunan pelabuhan Bagansiapiapi tersebut.
Bahkan dari pernyataan Kasi Intel Kejari Rohil, Farkhan Junaidi, SH, mengaku panitia lelang Dinas terkait di Kota Dumai sebagai tempat pelelangan paket tersebut telah dipanggil, "dan tentunya juga akan kita panggil kepala Sahbandar Bagansiapiapi yang lama."kata Farkhan.
Kata Farkhan, perlu diketahui sejauh ini sudah 11 Orang yang terkait sudah memenuhi panggilan Kejari Rohil guna memberikan keterangan.
"Namun keterangan yang disampaikan yang bersangkutan masih kurang dan tidak lengkap karena dokumen dokumen terkait dengan pekerjaan tersebut belum bisa dipenuhi oleh mereka," katanya.
Sebelumnya kata Farkhan, dugaan penyimpangan terkait proyek tersebut pihak Kejari Rohil, telah mencium ada nya pelangaran yang dilakukan oleh pihak kontraktor seperti masa berakhir kontrak perdesember 2018 namum pihak kontraktor masih juga mau menyelesaikan pekerjaan tersebut tanpa ada melalukan koordinasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).**