Dialog Publik Ketahanan Pangan Nasional, Wahyudi El Panggabean: Memang Is The Best
Pekanbaru - Program Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Pewarta Pertanian Indonesia (APPI), Alexander Pranoto dengan menggelar Dialog Publik bertajuk "Ketahanan Pangan Nasional" dengan menghadirkan Pakar Komunikasi Universitas Pelita Harapan, Jakarta, DR Emrus Sihombing sebagai Panelis mendampingi Alexander Pranoto sebagai Pembicara Teknis Dialog menurut salah satu yang hadir memang Is The Best.
"ini benar-benar tampil prima. walau acaranya hanya berlangsung sekitar 150 menit, kita puas dan pas apa yang dibahas narasumber," kata yang hadir Dery, Sabtu siang (3/4/21). Hal sanada juga dikatakan Panelis mendampingi Alexander Pranoto.
Kata Dery ditambah, susana alami dengan memngambil lokasi di Pusdiklat APPI di Kawasan Uka Desa Rimbo Panjang Dialog yang di Moderatori Tokoh Pers Riau, Drs. Wahyudi El Panggabean, MH., itu membuat susana pencerahan narasumber semakin jelas dan dimengerti yang hadir, bahkan dialaog berhasil menggugah Narasumber mengungkapkan ide-ide cemerlang.
Meski Dialog tidak bisa Live (karena gangguan teknis) toh Agus Sanjaya, Teknisi yang sengaja diundang dari Dumai berhasil mengabadikan video recording.
"Sebagai Moderator yang sejak 35 tahun terakhir menekuni jurnalisme, saya mengappresiasi program APPI yang dipimpin Alexander Pranoto. Dialog Publik ini, salah satunya," Wahyudi dalam pesannya pada kabarriau.com. Minggu (4/4/21).
Selain menghadirkan para'wartawan senior, pakar Sosiologi Riau, Prof. Aslaludin Djalil, memberi ulasannya yang sangat "membumi" seputar kehidupan keprihatinan kehidupan sebagian petani lokal dalam Dialog Publik ini.
?Artinya, peran pemerintah yang sangat dibutuhkan untuk membantu peripersoalan petani selalu terbentur pada alasan klasik," katanya.
Untuk itulah, Komunikolog DR. Emrus Sihombing langsung melontarkan statemennnya secara lugas: "Birokrasi segera meninggalkan paradigma lama dengan selalu menunggu di ruang kerja."
"Segera turun ke lapangan. Tiru cara kerja wartawan. Periksa itu petani yang terbelit berbagai persoalan," katanya.
Alexander Pranoto, yang juga Pengusaha Pengembangan Pertanian Rakyat di awal Dialog Publik ini sebenarnya sudah lebih dulu mengangkat isu kendala-kendala petani Riau yang terbentur birokrasi.
"Sesungguhnya, berdirinya APPI ini juga termotivasi dari keingjnan membantu kehidupan petani dan pertanian di Riau," katanya.
Alexander mengambil contoh Program Presiden Jokowi tentang Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) meski sebagian sudah tereleasasi tetapi pelaksanannya tetap saja terhambat aturan birokrasi yang rumit.
"Saya berharap melalui Dialog Publik ini, pemerintah bisa mengantisipasi persoalan yang mencuat ke permukaan," katanya.
Untuk itulah Emrus Sihombing dengan tegas meminta para Menteri yang terkait dengan nasib petani di Tanah Air, untuk segera mundur dari jabatannya, jika memang tidak berkontribusi dalam perbaikan kehidupan petani.
"Didaerah juga demikian. Jika kepala dinas tidak bisa bekerja dengan baik, Gubernur harus mencopot dan menggantinya," tegasnya.
Tukasnya, intinya kedua narasumber dan para undangan dalam Dialog Publik ini, sepakat mengusung rencana untuk merutinkan acara seperti ini. "Saya siap mensponsori. Segera kita rutinkan," sambut Alexander Pranoto.**