Pak Jokowi 5000 Guru Bantu Riau Belum Gajian

Pak Jokowi 5000 Guru Bantu Riau Belum Gajian

Pekanbaru - Persoalan klasik yang seolah tidak ada solusi dari tahun ke tahun terkait pembayaran gaji guru bantu tepat waktu. Hingga memasuki Maret 2021 ratusan guru bantu Riau di Dumai belum juga mendapatkan haknya.

NASIB para guru bantu Provinsi Riau yang bertugas di daerah selalu terabaikan. Berbagai persoalan mendasar seolah tidak pernah ada solusi sama sekali, baik dari Gubernur Riau maupun dari kepala daerah kabupaten/kota.

Ironisnya, sudah dipenghujung Maret 2021, belum satupun guru bantu Provinsi mendapatkan hak mereka sejak Januari. Akibatnya, para tenaga pendidik itu harus tunggang-langgang lintang pukang guna menutupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Salah satu daerah yang belum mengulkan gaji para tenaga guru bantu adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Dumai, akibatnya menjelang masuk bulan puasa Ramadhan ini, gaji guru bantu belum dibayarkan.

Ketua Forum Silaturahmi Guru Bantu Provinsi Riau, Erwin Rodimart Sitompul, kepada kabarriau.com menjelaskan bahwa kinerja Disdikbud Dumai tidak becus, sehingga terlambat mengusulkan gaji guru bantu ke Provinsi. Senin (29/3/2021). 

"Kasihan teman-teman guru itu selalu mengadu kepada saya, kita minta Walikota Dumai, dan Gubernur Riau respect lah terhadap permasalahan guru ini." ujar Erwin.

Dia minta kepala daerah memberikan win-win solusi agar di kemudian hari tidak lagi terjadi permasalahan yang sama dari tahun ke tahun.

Dari total guru bantu Riau di Dumai untuk jenjang Dikdas (Pendidikan Dasar) yakni TK, Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 286 tenaga pendidik belum mendapatkan gaji.

Hal ini tentu sangat ironi, pasalnya para tenaga pengajar harus memutar otak untuk bisa menutupi biaya hidup bersama keluarga sejak tiga bulan belakangan.

Tidak sedikit tenaga pengajar mencari tambahan biaya hidup dari bekerja paruh waktu seperti ngojek, berdagang hingga ada yang harus bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Tidak cukup disitu, untuk menutupi kekurangan biaya makan sehari-hari, sejumlah guru terpaksa menggadaikan asset bahkan ada yang sudah menjual beberapa properti.

"Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi kita. Setiap tahun selalu ada masalah keterlambatan gaji begini. Kami berharap pemerintah segera membayarkan gaji guru sebelum Ramadhan ini," harapnya.

Dijelaskan Erwin, total sekitar 5000 guru bantu tersebar di seluruh Kabupaten/Kota se Provinsi Riau, dan hampir seluruh daerah terjadi masalah keterlambatan bayar gaji guru.

"Sering dua sampai tiga bulan baru gaji mereka di bayarkan. Kasihan kita mereka sudah penat mengajar harus bekerja paruh waktu." tutur Erwin.**