Wabub Bengkalis Tanam Perdanan PKSP di Lahan Kelompok Tani Berjaya Siak Kecil

Wabub Bengkalis Tanam Perdanan PKSP di Lahan Kelompok Tani Berjaya Siak Kecil

Bengkalis - Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso melakukan Tanam Perdana Program Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP) di area lahan kelompok Tani Berjaya  Jl. Lingkar Pemda Desa Sumber Jaya Kec. Siak Kecil Kab. Bengkalis, Riau, pada Kamis (10/3/21).

Ketua UMUM Santri Tani Nahdatul Ulama (SANTAN NU) T. Rusli Ahmad  yang turut hadir pada penanaman perdana PKSP mendukung Program PKSP yang dilaksanakan oleh pemkab Kabupaten Bengkalis di Desa Sumber Jaya Kec. Siak Kecil Kab. Bengkalis.

Selain itu hadir juga Kepala Desa Sumber Jaya Muhammad Harianto, Ketua Kelompok Tani Berjaya, Suyanto, Ketua Umum Santri Tani Nahdatul Ulama (SANTAN NU) T. Rusli Ahmad, SE, Plt. Kepala Dinas Perkebunan Drs. H. T Zainudin, M. Si, Kabid Rusmadi, anggota Dewan Sugianto, Camat Siak Kecil M. Fadlul Wajdi, SSTP, MSi, Prokofimda, Direktur Utama PT Guna Tata Wahana Alexander Pranoto (Mitra Kerja), 

Juga telihat hadir, Ketua DPD Aliansi Pewarta Pertanian Indonesia (APPI) Romi, Pendamping Dinas Pertanian Sukamto, Polisi, TNI, pemuka masyarakat, tokoh pemuda, dan ormas.

Luas Lahan yang masuk dalam program PKSP di kabupaten Bengkalis sebanyak 135,147 Ha dengan jumlah 52 Kepala Keluarga (KK) dengan Total Dana Bantuan BPDP-KS sebesar Rp 4. milyar.

Wakil Bupati Bagus Santoso di sela acara penanaman PKSP mengatakan saat ini sebagian besar perkebunan sawit yang berada di Kabupaten Bengkalis sudah saatnya di replanting, dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat, dapat membantu para petani mereplanting sawit yang sudah tua.

“Ucapan terimakasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo, yang terus memberi dukungan kepada petani. Program kita memang disalurkan melalui kelompok tani-kelompok tani. Kita memberikan bantuan untuk mengolah, untuk repalanting.” tutup Bagus, pada awak media.

Tengku Rusli sendiri menilai pemerintah pusat serius dalam membantu replanting sawit rakyat, hal ini dapat di buktikan dengan naiknya nilai bantuan kepada masyarakat yang dari tahun kemarin  mendapat Rp. 25 juta per hektar, saat ini meningkat menjadi Rp. 30 juta perhektar.

“Program Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo dalam hal peremajaan sawit, sangat ditunggu masyarakat, terutama yang ada di Riau ini. Program Presiden ini yang dulunya Rp.25 juta, sekarang sudah ditingkatkan menjadi Rp.30 juta per hektar, ini artinya dengan masa pandemi masyarakat sudah sangat terbantu," tutur Rusli.

Terpisah, Kepala Desa Sumber Jaya Muhammad Harianto mengucapkan terimakasih, kepada Pemerintah Pusat dan pemerintah kabupaten Bengkalis, dengan adanya program PSR ini (PKSP - red) sangat membantu masyarakat.

Harianto mengatakan bahwa “pihak dari Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis maupun Dinas Perkebunan Provinsi Riau sangat membantu dalam hal verifikasi data yang harus dilengkapi oleh para petani, sehingga para petani yang berada di Desa Sumber Jaya yang tergabung dalam Kelompok Tani Berjaya mendapat bantuan PSR (PKSP-red)”.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani Berjaya Suyanto. Dengan adanya PSR (PKSP-red) ini dapat meringankan beban petani dalam peremajaan sawit, dan bukan hanya itu saja, kami para petani juga diberi bibit yang sangat unggul," ujarnya.

Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) termasuk Program Strategis Nasional (PSN) yang memang harus disukseskan bersama seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait. 

Pasalnya, Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit rakyat dengan melakukan penggantian tanaman tua atau tidak produktif dengan tanaman baru sesuai dengan prinsip-prinsip GAP (good agricultural practices).**