Warga Takut Harimau Masuk Kampung, Setelah Kawasan Bukit Batabuah Jadi Kebun Sawit Athur Berau

Warga Takut Harimau Masuk Kampung, Setelah Kawasan Bukit Batabuah Jadi Kebun Sawit Athur Berau

Kuansing - Pengusaha bernama Athur Berau yang dikabarkan berdiam di Pekanbaru, Riau, disebutkan telah membangun Kebun Kelapa Sawit di dalam Kawasan Hutan Bukit Batabuah, Kuansing, Riau, “Kok tidak diusut”.

Sumber dari WWF, menyebut beralih funsinya hutan menjadi kebun sawit akan membuat Harimau yang ada dalam kawasan hutan itu akan kehilangan makanan dalam kawasan tersebut.

Akibat berkurangnya hutan, warga sekitar Bukit Batabuah, juga mulai khawatir akan keselamatan mereka dari ancaman Harimau, karena dipastikan dengan dibabatnya hutan di kawasan Bukit Batabuah tersebut maka akan mengundang Harimuu masuk kampung mencari makan.

“Kalau makanan mereka menghilang dihutan Bukit Batabuah maka kita khawatirkan Harimau memangsa ternak warga sekitar hutan dan bukan tidak mungkin manusia juga jadi korbannya,” kata warga sekitar Bukit Batabuah, Sulaiman, Minggu (7/3/21).

Warga menyebut kebun kelapa sawit tersebut dibangun untuk meperkaya diri sendiri khusnya pengusaha yang membabat hutan ratusan hektare seperti Athur Berau dan kebun lain di Kawasan Bukit Batabuah.

“Pengusaha keturunan ini tidak memikirkan kepentingan nasib orang banyak, sumpah kami ketahutan pak,” katanya. 

Menurut pegiat lingkungan selain berdampak pada ketakutan warga Harimau masuk kampung, juga “berdasarkan Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, dinyatakan “Masyarakat berkewajiban untuk ikut serta memelihara dan menjaga kawasan hutan dari gangguan dan perusakan”.

“Athur Berau bukan menjaga ini malah merusak kawasan hutan, tanpa izin lagi,” kata pegiat lingkungan Mattheus.

Sebelumnya yayasan lingkungan hidup Anak Rimba Indonesia (ARIMBI) menyebut telah memantau Kegiatan alih fungsi kawasan hutan untuk kebun yang disebut-sebut milik Athur Berau di Kuansing. 

Untuk menjaga kelestarian hutan, Tim ARIMBI telah melakukan investigasi dan pengumpulan data tentang adanya praktik-praktik perusakan kawasan hutan di seluruh wilayah Provinsi Riau termasuk di bukit Batabuh, Kuansing.

Banyak pegiat lingkungan minta ketegasan aparat terkait untuk segera menertibkan kebun Athur Berau maupun kebun yang berada dalam kasawan Bukit Batabuah lainnya.

“Siapa sih Athur Berau, kok kebun ilegalnya tak bisa ditertibkan,” kata sejumlah pegiat lingkungan Riau.

Sementara dikonfirmasi pengusaha yang disebut berkebun dalam kawasan Bukit Batabuah, Athur Berau melalui Hp 081217175XXX tidak menjawab, bahkan di SMS pengusaha ini malah memblokir HP sebahagian wartawan.**