Gegara Upah Buruh Bangunan di Banyuasin Tewas Bersimbah Darah

Gegara Upah Buruh Bangunan di Banyuasin Tewas Bersimbah Darah

Palembang - Bacok rekan sesama buruh bangunan hingga tewas gegara masalah upah, Mulyanto (41), buruh bangunan di Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), ditangkap polisi.

Dikabarkan korban benama Zainal (27) tewas meregang nayawa dengan bersimbah darah setelah menerima tebasan parang rekannya sendiri. Mulyanto dan Zainal awalnya terlibat cekcok pada Rabu (3/3/21) sore.

Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP M Ikang, mengaku pertengkaran itu dikabarkan terjadi saat tersangka bertanya ke korban soal upah borongan yang sudah diambil, padahal pekerjaan belum selesai.

"Kita menangkap tersangka Mulyono di daerah Betung, Banyuasin. Ketreangan pelaku dia nekat membacok temannya dengan sebilah parang hingga tewas karena selisih paham masalah upah pekerjaan," kata, Minggu (7/3/21) pada wartawan.

Ulas Ikang menceritakan kronologis kejadian “tersangka bertanya ke korban, mengapa korban nekat mengambil upah borongan tersebut, padahal pekerjaan mereka saat itu belum selesai. Terjadilah cekcok mulut dan pertengkaran antara keduanya".

Lanjutnya, setelah cekcok terjadi, Zainal mendatangi rumah Mulyanto dan mengajak pergi ke kebun karet. Di lokasi itu, Zainal sempat mencabut golok yang dibawanya.

"Korban mencabut golok yang ada di pinggang sebelah kiri, namun tersangka spontan mendorong dada korban. Setelah didorong, korban pun ingin mencabut golok kembali, melihat korban ingin mencabut goloknya kembali, tersangka langsung duluan mengeluarkan golok panjang yang dibawanya dan langsung membacokkan kepada korban hingga mengenai bagian bawah ketiak dan leher korban," ujar Ikang.

Mulyanto kemudian kabur dari lokasi itu. Polisi kemudian mendapat laporan soal peristiwa itu dan melakukan olah TKP serta mencari Mulyanto. "Mendapat laporan, tersebut petugas kita langsung melakukan olah TKP, memintai keterangan saksi-saksi dan menyelidiki keberadaan tersangka," ucapnya.

Mulyanto sendiri ditangkap pada Kamis (4/3) sore di tempat persembunyiannya dia saat diinterogasi mengakui telah menghabisi nyawa korban. Mulyanto kemudian di bawa ke kantor polisi untuk proses hukum lebih lanjut.**