13 Saksi Kasus Suap Ekspor Benur Kasus Edhy Prabowo ke KPK

13 Saksi Kasus Suap Ekspor Benur Kasus Edhy Prabowo ke KPK

Jakarta - Istri mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Iis Rosita Dewi dipanggil penyidik KPK sebagai saksi terkait kasus dugaan suap ekspor benih lobster atau benur.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri pada kabarriau.com, menyebut selain Iis, KPK memanggil 12 orang lainnya sebagai saksi untuk Edhy Prabowo, mereka, Plt Direktur Perikanan Tangkap KKP, Muhammad Zaini Hanafi, Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan Ditjen Perikanan Tangkap, Trian Yunanda, Direktur Utama PT ACK Amri.

Selanjutnya, PNS KKP Rochmat M Rofiq, Mohammad Sadik (PNS), Pegawai Sipir, Rahmatullah, Staf Hukum Operasional BCA Di, Randy Bagas Prasetya, Karyawan Monay Changer Bintang Valas Abadi, Aisyiah Paulina, Siti Maryam (Mahasiswa), Mohamad Ridho (Karyawan Swasta), Lies Herminingsih (Notaris), Ade Mulyana Saleh (Wiraswasta).

"Yang bersangkutan dipanggil sebagai saksi untuk tersangka EP," kata kepada wartawan, Jumat (5/3/21) pagi.

Sebelumnya dalam kasus ini, KPK menetapkan tujuh orang sebagai tersangka. Mereka adalah mantan Menteri Kelautan Perikanan, Edhy Prabowo, mantan staf khusus Edhy Prabowo, Safri dan Andreau Pribadi Misanta; pengurus PT Aero Citra Kargo (PT ACK) Siswadi; staf istri Edhy Prabowo, Ainul Faqih; sekretaris pribadi Edhy Prabowo, Amiril Mukminin; serta Direktur PT DPP, Suharjito.

Suharjito ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menjadi pemberi suap. Sedangkan enam orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menjadi penerima suap.

Suharjito telah menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta. Dia didakwa memberi suap ke Edhy Prabowo sebesar Rp 2,1 miliar terkait kasus ekspor benur.

PT DPP sendiri merupakan calon eksportir benur diduga memberikan uang kepada Edhy Prabowo melalui sejumlah pihak, termasuk dua stafsusnya. Edhy Prabowo diduga mengatur agar semua eksportir melewati PT ACK sebagai forwarder dengan biaya angkut Rp 1.800 per ekor.

KPK menduga suap untuk Edhy Prabowo ditampung dalam rekening anak buahnya. Salah satu penggunaan uang suap yang diungkap KPK adalah ketika Edhy Prabowo berbelanja barang mewah di Amerika Serikat (AS), seperti jam tangan Rolex, tas LV, dan baju Old Navy.**