Tragis, Anak di Pelalawan Diumukan Durhaka Pakai TOA, Iwan Sarjono: Apa Salahku Pak?

Tragis, Anak di Pelalawan Diumukan Durhaka Pakai TOA, Iwan Sarjono: Apa Salahku Pak?

Pekanbaru - Dari pernyataan seorang anak MS (63Th) warga Bagan Baru, Rokan Hilir (Rohil), Riau, yang disampaikannya pada redaksi pada, Rabu (3/3/21), menyebut “Saya penah dikatakan anak durhaka oleh bapak dan saudara saya,” kata anak MS, Iwan sarjono Siahan.

Bukan bapaknya saja yang menyebut Iwan durhaka, tetapi dikatakan Iwan ada empat lagi saudaranya JFS, YS, DS, MDS, malah ikut mengumumkan Iwan adalah anak durhaka.

Sebutan durhaka ini tragisnya bukan dari mulut kemulut malah diumumkan sang bapak kompak dengan ke 4 saudaranya keseluruh desa. Targis bukan sebutan durhaka itu dibeberkan pada warga kampung dengan memakai pengeras suara (TOA) pada Kamis 5 Desember 2019 yang lalu.

“Mereka kompak berlima sama-sama mengatakan saya anak durhaka pada amsyarakat desa Kusuma,Kec. Pangkalankuras, Pelalawan, Riau, dengan TOA, pengumuman ini mereka lakukan kesekeliling desa,” katanya.

“Atas perbuatan mereka saya selaku werga negara Indonesia yang taat hukum saya secara pribadi merasa sangat dirugikan. Martabat saya runtuh akibat ulah mereka, terutama saya sebagai Pendeta,” katanya.

Iwan mengatakan sebagai warga negara seharusnya dirinya mendapat perlindungan hukum yang sama dengan warga lain. Selain itu Iwan juga berkeluh dan tidak terima saudaranya itu menuduh dirinya menceraikan orang tua mereka. “Saya tidak pernah menceraikan kedua orang tua saya,” katanya.

Tekait bantah dikatakan menceraikan itu, ibu kandung Iwan, Tiurmauli Boru Siregar juga mengakui tidak penah anaknya (Iwan) menyuruh mereka bercerai, “tidak pernah Iwan Sarjono menceraikan saya dengan suami saya. Tuduhan mereka berlima itu tidak berdasar. Saya ingin bercerai atas keinginan saya sendiri,” kata Tiurmauli, dalam pesan melalui surat pada redaksi, rabu (3/3/21).

Perceraian itu kata Tiurmauli karena dirinya sudah tidak tahan ditinggal oleh suaminya MS, katanya sang suami ini memiliki wanita lain dan dia kerap mendapat pelakuan tidak baik.

“Perceraian itu karena tak tahan lagi karena suami saya sering berlaku kasar, marah-marah, dan memiliki wanita lain,” kata Tiurmauli.

Tiurmauli, menyebut hal lain masalah harta, katanya Iwan sarjono tidak mengingikan harta, katanya justru keempat putranya yang “kemaruk” dengan harta kami berdua.

“Yang menginginkan keseluruhan harta kami suami istri itu adalah mereka berlima, jadi tidak ada dasar mereka menyebut Iwan sarjono yang menginginkan harta kami berdua tersebut,” pungkasnya.

Ditambahkan Iwan Sarjono, masalah perceraian kedua norang tuanya dinilai karena sudah tidak ada kecocokan ditambah ayahnya mempunyai wanita lain selain ibunya, bahkan sang ibu sakit Iwan yang merawat.

“Ibu saya sudah menggugat pe PN Rohil tentang perveraian itu dan prosesnya masaih jalan, sebelum gugatan tahun 2019 itu saya sudah memberikan pandangan dan memberikan dorongan moril pada mereka berdua agar mengambil keputusan yang baik dan tepat. Nsamun kalau mereka bercerai itu keputusan mereka berdua,” katanya.

“Sebenarnya malu saya menceritakan pada bapak, sebenarnya ibu saya sakit karena tidak cukup uang saya meminjam uang pada toke sawit di desa Kusuma, itu saya lakukan agar ibu saya sehat. Nah kalau saya menginginkan harta untuk apa saya meminjam sementara harta bapak dan ibu saya banyak,” katanya.

Belum satupun ada pihak dari kelima bapak dan bersaudara dalam berita ini yang bisa dikonfirmasi, namun kalau ada jawaban pihak yang dirugikan bisa menghubungi redaksi kabarriau.com Hp 081371000212.**