Harta ASN Setingkat Kabid di Pekanbaru Disorot, LIPPSI; PPATK Diduga Tak Mampu Kontrol Kekayaan Pejabat Negara

Harta ASN Setingkat Kabid di Pekanbaru Disorot, LIPPSI; PPATK Diduga Tak Mampu Kontrol Kekayaan Pejabat Negara

Sekretaris Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah

Pekanbaru - Dengan ditemukannnya sejumlah bisnis milik ASN sebagai pejabat PUPR Kota Pekanbaru, tentunya ini menjadi pertanyaan banyak pihak dimana kekayaan sejumlah pejabat setingkat Kabid di PUPR Kota Pekanbaru, Riau, diduga sengaja “dialihkan menjadi bisnis”.

Menurut Ketua Lembaga Independen Pemberantas Pidana Korupsi (LIPPSI), Mattheus Simamora, untuk mengungkap kecurigaan masyarakat ini ada baiknya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memantau setiap transaksi yang dilakukan oleh pejabat negara.

“Ini agar tidak menjadi informasi yang simpang siur ketika seorang pejabat negara tenyata memiliki kekayaan yang “luar biasa”. Jangan PPATK itu hanya sebagai pelengkap saja. PPATK itu dibayar negara untuk melaksanakan Tupoksinya, sehingga harus mampu mendeteksi setiap transaksi yang mencurigakan,” katanya Kamis (26/2/21).

Dilanjutnya, selaku pejabat apakan kabid ini telah merlaporkan kekayaannya pada lembaga pe Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), tentunya ini harus menjadi acuan yang harus diketahui publik, misalnya kekayaan pejabat negara oknum salah seorang mantan Kabid di PUPR Kota Pekanbaru, Riau. “Itu saya lihat diberita kabarriau sebelumnya,” katanya.

“Pertanyaannya? oknum ini bisa membuka usaha diluar propesinya yaitu oknum ini selaku ASN jabatan Kabid,” pungkasnya.

Sebelumnya yang diketahui Mattheus diberitakan, hasil pantauan media pada dua lokasi PAC 1 Purwodadi Auto Car dan satunya lagi dijalan Garuda Sakti di KM 1 Panam dengan merek yang sama PAC Auto Car 2.

Hasil dari dua lokasi cucian dan cafe Purwodadi Auto Car Cuci Mobil ini tentunya selain sekarang oknum ini memangku jabatan “basah” juga usaha ini bisa menambah pundi-pundi keuangan mereka, “disindir” dari mana modal tersebut dia tidak menjawab.

Saat ini dikabarkan mantan Kabid PUPR Kota Pekanbaru ini mendapat kedudukan yang lebih “basah” yaitu Sekretaris disalah satu dinas Pemko Pekanbaru.

Pesan tersebut diteruskan pada mantan Kabid ini namun dia tidak merespon. Dari harga tanah dan biaya pembangunan cafe sekaligus cucian mobil ini, PPATK bisa bayangkan berapa milyar uang untuk biaya tersebut. “Kunjungi ya cucian mobil PAC Auto care ini”.

Seperti dilihat dari laman instagram PAC Auto Care, cafe ini diresmikan langsung oleh atasannya walikota Pekanbaru Firdaus MT.

Untuk memastikan jabatan baru Kabid ini dikonfirmasi Sekretaris Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah, melalui telphon bukan menjawab malah dia memblokir no redaksi.**Sambungan hari ke II.