Waduh Judul Berita Kedatangan Intansi Kehutanan Pusat & Polhut Riau Ke Meranti Diduga di Stel Mafia Kayu Ilegal, Lenyap

Waduh Judul Berita Kedatangan Intansi Kehutanan Pusat & Polhut Riau Ke Meranti Diduga di Stel Mafia Kayu Ilegal, Lenyap

Meranti - “Waduh: Kedatangan Intansi Kehutanan Pusat & Polhut Riau Ke Meranti Diduga Di Setel Mafia Kayu Ilegal”, demikian judul berita Liputan Kepri yang saat ini sudah hilang diduga kena “Virus”.

Ketika diklik judul tersebut maka beritanya telah hilang dan tinggal foto, namun dengan cara khusus jejak digital media tersebut masuh dijumpai.

Dalam berita yang dilihat redaksi, Selasa (23/2/21) dengan cara khsusus sehingga berita hilang ini muncul kembali, menyebut, Isu tim penyidik dari instansi kehutanan pusat dan Polisi Kehutanan (Polhut) Provinsi Riau menyelidiki terkait maraknya aktivitas mafia pemablakan liar maupun ilegal loging di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti.

Dituliskan, menurut dari sumber yang layak dipercaya “Sejak dua hari informasi diterima wartawan media atas kedatangan mereka ke kota Sagu ini”.

Ternyata menurut media ini benar, pada kamis (18/02/2021) sekitar pukul 17.05 Wib melalui telepon genggam wartawan media ini mendapat pesan pendek (SMS) dari salah seorang informan yang berdomisili di Pekanbaru. sumber ini mengatakan bahwa, “sore tadi (Kamis) mereka tim pinyidik sudah tiba dipelabuhan Tanjung Buton Kabupaten Siak”.

”Info bang tim penyidik dari instansi kehutanan pusat dan Polisi Kehutanan (Polhut) Provinsi Riau sudah menginjak kan kaki di Pelabuan Buton.Besok atau sore nanti mereka di kota Selat Panjang, pastinya mereka akan melakukan pengumpulan data di 4 lokasi pembabatan kayu alam dan pembalakan liar di Sungai Sohor, Ransang, Kepau dan Mengkikip yang sekarang ini sedang seru diberitakan,”ucap sumber tersebut.

Namun sayang, informasi kedatangan tim dari Polisi Kehutanan (Polhut) Provinsi Riau lebih kurang 7 orang dari intasi kehutanan pusat dan tiga dari kehutanan Provunsi Riau untuk melakukan tindakan ativitas pembalakan liar, diduga malah sudah difasilitasi oleh salah satu oknum mafia pengusaha kayu ilegal berinisial RS. Anehnya lagi pematauan titik lokasi pembalakan liar di Mengkikip di duga di malam hari.

Dari berita media ini, dituliskan, mendapat informasi tersebut wartawan media ini langsung berupaya mencari informasi kebenarannya, oleh karena kedatangan anggota tim penyidik dari instansi Kehutanan Pusat dan Polisi Kehutanan (Polhut) Provinsi Riau dioduga turun secara tersembunyi sehingga belum bisa diminta keterangan.

Lalu lanjut tulisannya, awak media berupaya konfirmasi kepada salah seorang pengusaha pemasaran puluhan ton kayu alam dari wilayah Desa Mengkikip, Kecamatan Tebing Tinggi Barat,Kabupaten Kepulauan Meranti Riau ke Sumatra Utara bernama Rando Sirait.

“Bang saya tekankan Tolong baek2 bicaranya y…. Siapa yg abang maksud mafia illegal ini.. Coba sebut namanya lengkap. Kan sudah saya bilang dari kemarin… Saya dah tidak urus kelompok tani, karena tim LSM dari Meranti minta saya yg handle makanya saya luangkan waktu mau kesana,, kalau tidak ada niat baik dari sana,, silahkan urusan dengan pak Tomi dan pak Leo,” Kata Rando Sirait kepada media ini melalui pesan WhatsApp peribadinya, Kamis (18/02/21).

Tidak sampai disitu, ketika awak media meminta nomorkontak kedua orang yang ia maksud guna untuk diminta keterangan ia kembali berdalih,”Kan sudah saya bilang dari kmarin… Tunggu selesai urusan saya di padang,, akan saya luangkan waktu utk ksna,, sementara kawan2 LSM yg lain sudah baek2 bicara dengan saya, dan mengerti dengan kondisi saya saat ini,” kilahnya,(tmy)

Terkait munculnya tim Polhut Riau ini di Meranti dikonfirmasi, Kasi Gakkum DLHK Riau Agus Suryoko, SH MH, membenarkan hal itu, namun dia membantah keras kalau tim turun disetel oleh mafia kayu.

“Waduh kok berita media meranti itu seperti itu ya, kita sudah tahan BB berupa kayu gelondongan namun untuk kongkritnya hasil temuan tersebut nanti akan saya hubunghi lagi,” katanya yang saat ini sedang diklat.

Kemudian siketahui dari media Liputankepri, Meranti pada Jumat 19/02/2021 terkait pemberitaan yang berjudul “Waduh: Kedatangan Instansi Kehutanan Pusat & Polhut Riau Ke Meranti Diduga Di Setel Mafia Kayu Ilegal” Sekira 10 jam yang lalu.

Media ini melakukan klarifikasi.

Saya yang merilis dengan judul diatas pada portal media online liputankepricom dengan ini saya menyatakan sumber berita yang saya dapatkan tidak benar(valid) dan tidak bisa di pertanggungjawabkan.

Hal ini saya ketahui setelah saya mendengar keterangan dari pihak terkait, dan melakukan klarifikasi langsung dengan pihak terkait.

Maka dari hal itu tersebut, saya secara pemberitaan meminta maaf kepada pihak terkait terutama kepada pihak instasi kementerian lingkungan hidup dan kehutanan pusat, atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.(tmy).