Dibandingkan Sebelumnya Curah Hujan Lebih Kecil, Aneh Banjirnya Malah Parah

Dibandingkan Sebelumnya Curah Hujan Lebih Kecil, Aneh Banjirnya Malah Parah

Jakarta - Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto dalam konferensi pers daring, ungkap itensitas curah hujan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) hari ini masih lebih rendah jika dibanding hujan pada 31 Desember-1 Januari 2020 lau, tapi menjadi aneh kok menyebabkan banjir lebih parah?.

Dari peta yang dipaparkan oleh Guswanto, terlihat sebaran hujan di Jabodetabek pada awal tahun lalu berada di tingkatan curah hujan sedang hingga ekstrem yang terjadi secara merata.

"Kelihatan di sini (peta sebaran hujan) curah hujan Jabodetabek intensitasnya lebih rendah dibanding tahun lalu 2020. Kan banyak yang tanya hari ini sepertinya lebih lebat. Ternyata kalau kita lihat itu berdasarkan fakta," katanya, Sabtu (20/2/21).

Curah hujan ekstrem dengan intensitas lebih dari 150 milimeter terpantau mencakup setengah dari wilayah Jabodetabek. Sementara sisanya didominasi hujan sangat lebat dan lebat, lalu disusul hujan ringan.

Sementara pada peta sebaran hujan tahun ini, mayoritas wilayah Jabodetabek mengalami hujan sedang hingga lebat. Hanya sebagian kecil yang mengalami hujan sangat lebat dan ekstrem.

Data merilis per pukul 07.00 WIB pada 18-19 Februari, curah hujan ekstrem didapati di Pasar Minggu dengan 226 mm. Disusul Sunter hulu dengan 197 mm, Halim Perdana Kusuma dengan 176 mm, dan Lebak Bulus dengan 154 mm.

Ketua BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, dalam dua hari terakhir hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem mengguyur wilayah Jabodetabek secara merata.

Hari ini banjir terpantau menggenangi wilayah DKI Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat. Termasuk beberapa titik yang pada awal tahun lalu mengalami banjir hebat, seperti Kemang dan Pejaten, Jakarta Selatan.**