Santri Ponpes Quranic Healing Indonesia Deklarasikan Perangi "Hoax"

Santri Ponpes Quranic Healing Indonesia Deklarasikan Perangi "Hoax"

Kabar Politik - Pengasuh dan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Quranic Healing Indonesia, Jumat (28/12/2018), mengdeklarasikan perang terhadap "hoax" (kabar bohong) dan ujaran kebencian yang mengusung isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan).

Hoax dan ujaran kebencian semakin marak di media sosial (medsos) semakin marak menjelang Pemilihan Umum (Pilpres) serentak 17 April 2019.

Pengasuh Ponpes Quranic Healing Indonesia Ustadz Andi Sidomulyo kepada wartawan usai deklarasi perang terhadap hoax dan ujaran kebencian mengaku khawatir akan digunakan hoax oleh berbagai pihak untuk saling serang dan  menjatuhkan pasangan Calon Pesiden dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang sedang berkompetisi. 

Berita hoax dan ujaran kebencian yang sering ditebar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab jika dibiarkan akan mengakibatkan masyarakat terpecah menjadi dua kubu yang saling serang dan menjatuhkan.

"Banyak contoh yang sudah terjadi di berbagai wilayah indonesia termasuk juga wilayah Provinsi Riau ini," kata Ustadz yang juga guru oencak Silat Pagar Nusa  wilayah kabupaten Rokan Hulu (Rohul) ini.

Ditambahkannya, untuk menangkal hoax dan ujaran kebencian itu diperlukan pendalaman ilmu agama  yang didasari oleh Al Quran dan Hadist. "Selain itu penting juga memupuk nilai-nilai kebangsaan dan toleransi kepada para santri," imbuhnya.

Deklarasi perang terhadap hoax ini digelar di halaman Ponpes yang ia asuh yang berada  di Kecamatan Ujung Batu, Rohul. Ustadz Andi sendiri ketika ditanya  sikap dan pilihan politiknya, dengan gamblang dan diplomatis menyebut akan memiliih Capres nomor urut 1 (aatu).

Dia juga mengajak masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Riau untuk mendukung pemerintahan  Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan pembangunan yang telah dimulai ke periode kedua, atau lima tahun ke depan lagi.* (rilis)