Joe Biden Ancam Xi Jinping Hentikan Penindasan Minoritas Muslim Uighur
Amerika - Presiden China Xi Jinping telah menuai kritikan global karena menahan minoritas Uighur di kamp-kamp pengasingan dan atas sejumlah pelanggaran HAM lainnya.
Terkait penanganan minoritas Muslim Uighur di Xinjiang Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan China untuk segera menuntaskan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang diduga dilakukannya.
Peringatan itu disampaikan ketika Biden mendapatkan pertanyaan soal penanganan minoritas Muslim Uighur dalam forum town hall yang digelar televisi terkemuka AS, pada Selasa (16/2) waktu setempat.
Pembicaraan keduanya dilakukan hanya beberapa jam setelah Biden mengumumkan rencana satuan tugas khusus Pentagon untuk meninjau strategi keamanan nasional AS terhadap China.
“Akan ada dampaknya bagi China dan dia tahu itu. China akan membayar mahal untuk pelanggaran HAM itu,” katanya seperti dilansir Reuters, Rabu (17/2/21),
Biden mengatakan AS akan menegaskan kembali peran globalnya dalam menegakkan HAM dan akan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk membuat China melindungi minoritas Uighur.
"China berusaha sangat keras untuk menjadi pemimpin dunia dan mendapatkan julukan itu, dan untuk mampu melakukan itu mereka harus mendapatkan kepercayaan dari negara lain," kata Biden.
Dalam panggilan telepon selama dua jam dengan Xi bulan ini, Biden menekankan prioritas AS untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, di mana AS dan China adalah saingan strategis utama.
Baca Juga :
"Selama mereka terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan hak asasi manusia, akan sulit bagi mereka untuk melakukan itu," ulasnya.
Biden juga menyuarakan keprihatinan tentang praktik perdagangan dan masalah HAM yang "memaksa dan tidak adil", seperti tindakan keras di Hong Kong, penahanan di Xinjiang, dan tindakan yang semakin tegas di Asia, termasuk terhadap Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya.**