Rakyat Riau Minta Kenangan Manis Kapolda Agung, Dr Huda; 5 Kasus Korupsi Berjamaah Satu Rohil Cukup untuk Cinderamata

Rakyat Riau Minta Kenangan Manis Kapolda Agung, Dr Huda; 5 Kasus Korupsi Berjamaah Satu Rohil Cukup untuk Cinderamata

Pekanbaru - Direktur Forum Masyarakat Bersih (Formasi) Riau Muhammad Nurul Huda, SH. MH, menyebut ada banyak dugaan korupsi masal alias berjamaah yang belum tertuntaskan di wilayah Provinsi Riau, hal ini dikatakan Dr Huda, dengan nada kecewa pada Minggu (14/2/21).

Kata Dr Huda, korupsi adalah hal yang merusak, bahkan bisa menghancurkan sebuah negara. “Tidak heran aktivis, LSM dan Media terus mendesak seluruh kasus korupsi diusut dengan tuntas karena alasannya uang rakyat”.

Salah satu yang diketahii Dr Huda, adalah dugaan SPPD fiktif Dewan Rohil 2014-2019, yang didusut Polda Riau. Kasus ini sekarang seperti “ditelan bumi” padahal katanya dalam kasus ini terindikikasi melibatkan seluruh Dewan PDRD Rohil.

Selain itu lanjut Dr Huda, Bansos Bengkalis juga diduga melibatkan seluruh Dewan 2009-2014 yang juga diusut di Polda Riau. Kemudian ulas Dr Huda, dugaan Suap APBD-P 2014 dan APBD Riau 2015, diduga melibatkan 40 orang. “ini juga belum selesai”.

“Kan aneh yang baru di proses tiga mantan Dewan dan sudsh divonis bersalah. sementara delapan Dewan, 30 orang lainnya dan termasuk satu mantan Gubri belum diproses pengusutannya di KPK,” kata Akademisi dan juga Praktisi hukum ini.

Kemudian lanjut Dr Huda, ada dugaan SPPD fiktif Dewan di Inhu 2014-2019, juga diduga melibatkan 39 wakil rakyat Inhu yang pengusutan di Polres Inhu.

“Selaian itu saya membaca berita kabarriau.com di Dumai juga ada pengusutan oleh Polres Dumai dana Bansos yang mangkrak, kalau dari data yang saya ungkap ini semua kasus tersangkut di Kepolisian,” katanya.

“Ini dikarenakan belum ada upaya yang cukup serius untuk menyelesaikan dugaan korupsi masal ini. Padahal, tingkat kepercayaan masyarakat kepada penegak hukum korupsi sudah sangat memprihatinkan,” urai Dr Huda.

“Untuk itu, kami dari Formasi Riau memberi saran kepada penegak hukum agar dugaan korupsi masal ini untuk segera dituntaskan. Keinginan masyarakat sih agar kasus korupsi cukup bukti

sebaiknya diseret ke pengadilan,” lanjutnya.

Terkhusus untuk SPPD fiktif Rohil, Formasi Riau yakin kasus ini bisa dituntaskan oleh Polda Riau, “Kami ingin POLRI sebagai garda terdepan berharap Polisi mengembalikan kepercayaan publik, buktikan bahwa keadilan itu masih ada,” pintanya.

Terkahir harapan Dr Huda, “kami Formasi Riau mewakili banyak masyarakat Riau, ingin mengatakan dari lubuk hati yang paling terdalam kepada, Bapak Kapolri Sigit dan Pak Agung Kapolda Riau yang Terhormat, Rakyat Riau cinta Polri, berikanlah kado terindah, “seret” semua pelaku dugaan korupsi SPPD fiktif dewan Rohil 2014-2019 ke pengadilan”.

“Berikan rakyat Riau terkhusus rakyat Rohil kado istimewa (cinderamata) dari bapak, kalaupun bapak Agung pindah kemanapun maka jasa bapak akan kami kenang selamanya,” pungkas Dr Huda.**