Seminggu Kasus Bocornya Limbah PKS Indosawit Masih “Senyap”

Seminggu Kasus Bocornya Limbah PKS Indosawit Masih “Senyap”

Pelalawan - Sudah satu minggu lebih bocornya air limbah PT Inti Indosait Subur, grup perusahaan Asian Agri yang dikabarkan masuk sungai air sungai Pematang, Desa Air Hitam, Pelalawan, Riau, masih senyap.

Menghitamnya air sungai didesa itu membuat warna air sungai berubah warna menjadi hitam pekat. Tidak hanya hitam, kondisi air juga berbau seperti aroma limbah olahan buah kelapa sawit.

Dari innformasi yang diterima Yayasan Anaka Rimba Indonesia (ARIMBI) berubahnya baku mutu air sungai pematang ini akibat masuknya luapan limbah pabrik kelapa sawit yang ada di hulu sungai tersebut milik PT IIIS.

“KIta harap Polres Pelalawan segera mengumumkan hasil lidik mereka karena limbah ini telah menyebabkan ikan mati dan warga tidak mandi selama tiga hari,” katan Kepal Suku ARIMBI, Mattheus. SM,

Sebelumnya salah seorang warga ukui Saleh ( 43) yang kesehariannya menjadi pencari ikan di sungai pematang tersebut mengakui, adanya perubahan kondisi air sungai beberapa hari terakhir, bahkan juga mengakibatkan tidak adanya ikan yang di dapat.

" Kondisi air menghitam, sedikit berbau seperti bau limbah olahan kelapa sawit," ungkapnya pada ARIMBI, Selasa (2/1/21) lalu.

Bukan saja Saleh salah seorang warga di akun facebooknya juga mengupload kondisi perubahan bentuk air sungai pematang menghitam ini , akun atas nama Ali Andespul yang menyebutkan sungai Pematang dan sungai air hitam tercemar oleh limbah.

Humas PT Indosawit Ukui, Sitompul sebelumnya sempat dikonfirmasi wartawan memberikan penjelasan bahwa memang telah terjadi musibah robohnya tanggul limbah milik PKS mereka, rusaknya tanggul ini akibat terjadinya hujan lebat.

Pihak dinas Lingkungan Hidup Pelalawan juga sedang berada di lokasi sungai yang diduga tercemar tersebut, namun belum ada keterangan resmi terkait peristiwa itu.

“Kita harap pengusutan kasus ini segera dituntaskan agar tidak bias, apalagi Indosawit adalah salah satu PKS yang sudah tertverifikasi RSPO,” pungkas mattheus.**