Kata Warga Pekanbaru "Kota Betuah" Bukan Kota Bermasalah Sampah, Dr Huda; Riau Darurat Korupsi?

Kata Warga Pekanbaru "Kota Betuah" Bukan Kota Bermasalah Sampah, Dr Huda; Riau Darurat Korupsi?

Pekanbaru - Warga Pekanbaru, Riau, mengaku dahulu kota Pekanbaru adalah “kota betuah” bukan “kota bermasalah sampah” alasan warga menyebut itu pasalnya tumpukan sampah di Pekanbaru, Riau, yang berserakan sejak awal 2021 lalu membusuk bahkan hingga berulat yang tak keseluruhan diangkut pihak rekanan Pemko Pekanbaru.

“Yang kami kenal dahulu kota Pekanbaru adalah “kota betuah” bukan “kota bermasalah sampah,” kata warga Jalan Kijang/Tulip Pekanbaru, Kasmawati, Minggu (7/2/21), yang saat itu diwancara wartawan dipinggir pembuangan sampah di Jalan Kijang tersebut.

Terpantau sejumlah jalan di kota Pekanbaru sampah masih menumpuk, walau TNI/Polri sudah turun tangan ikut membersihkan sampah namun hal itu tidak menyeluruh.

“Kalau tak percaya silahkan pak pejabat yang berwenang menangani sampah kota Pekanbaru memenatau, kalau kita jalan dari RS Ibnu Sina menuju kantor Brimob, maka dipinggir jalan itu sampah memenuhi pegar warga bahkan ada yang tumah ruah kejalan,” kata Kas.

Masalah tumpukan sampah yang tak terangkut di Pekanbaru, Riau, bukan hal baru sebelumnya juga pernah terjadi dan menghebohkan. Dahulu dikabarkan sejumlah media terkait “fee” sekarang entah terkait apa? pengangkutan sampah ini terdengar belum dilelang.

Dengan lalainya pengangkutan sampah ini beberapa hari lalu membuat Polda Riau turun tangan menyelidiki siapa pihak yang bertanggung jawab atas tumpukan sampah yang mersahkan ini.

"Kita dari Polda akan menelusuri mengapa sampah-sampah ini tak terangkut. Itu yang kemudian kita lakukan penyelidikan," kata Kapolda Riau Irjen Agung saat menggelar bakti sosial mengangkut sampah di Jalan Cempaka, Jumat (15/1/21).

Agung mengatakan pihaknya telah memeriksa 13 orang saksi terkait tumpukan sampah di Pekanbaru. Mereka terdiri atas masyarakat, pengamat lingkungan, hingga pakar hukum pidana.

"Kita sudah periksa ada 13 saksi, baik itu masyarakat, ahli lingkungan, dan bidang pidana. Ada beberapa pendapat sedang kami dalami," katanya.

Pemeriksaan dilakukan untuk mencari tahu siapa pihak yang bertanggung jawab atas persoalan sampah di Pekanbaru. Apalagi tumpukan sampah sudah terjadi sejak 2 pekan lalu.

"Tentu kami akan proses ini dalam proses penyelidikan. Minta pertanggungjawaban pihak-pihak yang bertanggung jawab," katanya.

Ada yang menilai tumpukan sampah diduga kelalaian dan dugaan kesengajaan sehingga sampah bertumpuk. "Kalau putus kontrak, seharusnya sebulan atau 2 bulan sudah disiapkan. Kalau tidak, artinya ada pembiaran. Kalau pembiaran, artinya ada kesengajaan dari pemerintah," kata dosen hukum pidana dari Fakultas Hukum Universitas Riau, Erdiansyah pada media.

Seperti diketahui sebelumnya, tumpukan sampah di Pekanbaru, Riau, yang berserakan sejak awal 2021 mulai membusuk hingga berulat. Pemkot Pekanbaru meminta masyarakat bersabar.

Sementara Direktur Formasi Riau, DR Muhammad Nurul Huda SH MH, ditanyai menyebut, “Riau darurat korupsi” entah apa maksud jawabannya sampai berita ini dirilis beliau mengungkap keterkairtan dengan sampah menumpuk di kota Pekanbaru.

Pihak DLHK kota Pekanbaru dikonfirmasi tidak menjawab.**


Video Terkait :