Heboh, Diberitakan Demo Tandingan Oknum Wartawan Inhil Meradang

Heboh, Diberitakan Demo Tandingan Oknum Wartawan Inhil Meradang

Kabar Daerah - Percakapan demi percakapan di WhatsApp group Mitra Pemerintah Inhil semakin lama semakin memanas, salah seorang wartawan di Inhil bernama MS terindikasi merasa meradang karena demo aksi damai bersama pejabat dan wartawan diberitakan.

"Anda telah sudah menyudutkan organisasi wartawan (PWI, IWO dan AWI)," tulisnya, dalam WhatsApp gruop Mitra Pemerintah Inhil, Jum'at (21/12/18).

Sementara lawan bicaranya dengan santai menanyakan tentang berita mana yang disudutkan itu, dia (MS,red) tidak menyebutkan pada alenia berapa, dia hanya mengirim pesan "Anda telah sudah menyudutkan organisasi wartawan (PWI, IWO dan AWI)," berkali kali.

Sebelumnya, demo aksi damai wartawan di Inhil dengan menuliskan Spanduk berjudul "Aliansi Wartawan Indragiri Hilir Bersama Bupati Inhil, Dandim, Kapolres, Kajari, KA Pengadilan Negeri, sepakat secara bersama -sama melakukan aksi damai untuk kondusif penyelengaraan kegiatan kerjasama media di Kabupaten Inhil", dinilai janggal.

Informasinya dari beberapa media di Inhil anggaran media sebesar Rp. 8 milyar, patut dipertanyakan, seharusnya ini yang menjadi fokus Kejaksaan maupun Tipikor Polres Inhil.

Sepertinya, aksi damai yang dilakukan Kamis (20/12/18) itu dikatakan mantan Ketua PWI Inhil, periode 2013- 2016, Muhammad Yusuf, tampaknya merupakan aksi damai tandingan melawan aksi damai pada Senin, 17 Desember 2018, lalu di depan kantor Diskominfo.

Saat dikonfirmasi wartawan berinisial MS menjawab sembari dia mengingatkan, "Saya tidak membela yang salah," katanya.

Ditempat terpisah, Kapolres Inhil AKBP Christian Rony Putra, S.IK, MH dikonfirmasi mengaku saat kejadian sedang di Jakarta, dan ditanya soal tandatangannya ada di dalam spanduk deklarasi damai yang mengatasnamakan Kapolres dia menjawab itu bukan tandatangannya melainkan tanda tangan Kabag Ops.

"Itu yang tanda tangan kabag Ops," tulis pesan singkatnya di whatApp, Minggu Malam.**AJ