Kali Pertama, Tokoh Minta Jokowi Pilih Kapolri Putra Asli Minang Kabau
Pekanbaru - Tokoh masyarakat Kota Pekanbaru, Riau, berharap kali ini Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kapolri baru penganti Idham Aziz berasal darii suku asli Minangkabau atau Sumatera Barat, pasalnya sacara genetis darah Minangkabau dikenal dengan suku dengan adat yang kuat dimana “meninggikan yang lebih tua dan menghormati yang muda”.
Saat ini dari beberapa bakal calon Kapolri ada Dua nama calon Kapolri dari Sumbar yang digadang-gadang bakal menggantikan Jenderal Idham Aziz, keduanya berasal dari Sumatera Barat.
Dia adalah Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H. dengan gelar Datuak Rangkayo Basa, lahir di Jakata, 25 Maret 1965 dan Komjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si. lahir di Solok, Sumatera Barat, 28 Juni 1965.
Tokoh masayarakat Riau, Asmaidi Rangkayo Basa, mengatakan memang penunjukan sosok Kapolri itu adalah hak Prerogatif Presiden, namun tidak salah untuk mengobat hati orang Minang yang waktu lalu dari pernyataan Politisi PDIP Puan Maharani yang menyinggung warga Sumbar maka selayaknyalah Jokowi menunjuk Putra terbaik di Sumbar, agar hati warga Minang terobati.
“Apalagi salah satu calon ini dinyatakan bergelar Datuak.Gelar ini menunjukkan calon ini adalah ninik mamak orang Minang,” kata Tokoh masayarakat Riau, Asmaidi Rangkayio Basa, Sabtu (9/1/21).
Dikatakan tokoh yang juga penasehat pemenangngan Jokowi di Riau ini, Boy Rafli Amar merupakan lulusan Akpol 1988, dia ini berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Putra dari dari pasangan Minangkabau. Ayahnya berasal dari Solok sedangkan ibunya dari Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Ia adalah cucu dari sastrawan Indonesia, Aman Datuk Madjoindo. Boy menikah dengan Irawati dan telah dikaruniai dua orang anak.
Pada tanggal 29 November 2013, dia diangkat sebagai kepala kaum suku Koto, nagari Koto Gadang, Agam, dengan gelar Datuak Rangkayo Basa.
Boy Rafli Amar menempuh pendidikan di Akabri bagian Kepolisian (AKABRI Kepolisian) dan lulus pada tahun 1988 dengan pangkat Letnan Dua Polisi (Letda Polisi). Pada tahun 1991 pangkatnya naik menjadi Letnan Satu (Lettu Polisi). Ketika berpangkat Kolonel Polisi pada tahun 1999, dia ditugaskan ke Bosnia sebagai Wakil Komandan Kontingen Garuda XIV.
Sementara, Komjen. Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si. lahir di Solok, Sumatera Barat, umur 55 Tahun dia adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 20 Desember 2019 mengemban amanat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Tolong ya Pak Jokowi, Kami minta bapak bijak dalam memilih Kapolri. Semoga pinpinan tertinggi di Kepolisian RI kalin ini berasal dari putra asli Minang Kabau,” pungkasnya.**